Pembangunan Bandara dan Pelabuhan Karimunjawa Dikebut

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Senin, 03 Sep 2018 16:59 WIB
Kemenko Kemaritiman akan mempercepat pembangunan infrastruktur di Karimunjawa, yaitu Bandara Dewandaru dan Pelabuhan Legon Bajak.
Kemenko Kemaritiman akan mempercepat pembangunan infrastruktur di Karimunjawa, yaitu Bandara Dewandaru dan Pelabuhan Legon Bajak. (CNN Indonesia/Damar Sinuko).
Semarang, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Maritim akan mempercepat pembangunan infrastruktur pariwisata di Pulau Karimunjawa seiring terus meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung.

Salah satu infrastruktur yang akan ditingkatkan adalah Bandara Dewandaru. Saat ini, penerbangan tujuan Karimunjawa sangat terbatas, yakni penerbangan charter dengan Nam Air dari Semarang ke Dewadaru, penerbangan charter Airfast yang hanya melayani Kura-kura Resort, dan penerbangan perintis Airfast dari Surabaya ke Dewadaru.

Sementara, pesawat terbesar yang sudah mendarat di Dewadaru adalah pesawat ATR 72 dari Nam Air dengan kapasitas 70 penumpang, pesawat yang digunakan Kura-Kura Resort dan penerbangan perintis adalah twin otter dengan kapasitas 13 penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Untuk Bandara Dewadaru masih sangat terbatas penerbangannya yang menuju ke Karimunjawa. Harus dilakukan pengembangan di bagian runway maupun airstrip. Hasil evaluasi dari Direktorat Angkutan Udara, Bandara Dewandaru sudah bisa untuk penerbangan komersial berjadual", ujar Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Rahman Hidayat didampingi Kepala Bandara Dewadaru Dodi Darma Cahyadi kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/9).

Tim Kemenko Maritim juga memperhatikan kondisi pelabuhan Legon Bajak yang dirancang agar dapat menjadi tempat sandar kapal penumpang Pelni berukuran besar, seperti KM Kelimutu.

Kapal penumpang dengan panjang 99 M ini sedang dimodifikasi oleh Pelni untuk menjadi kapal penumpang wisata. KM Kelimutu dapat mengangkut 1.000 penumpang. Saat ini, transportasi laut Jawa Tengah ke Karimunjawa telah dilayani oleh KMC Kartini KM Express Bahari dan KM Ferrry Sinjai dari Pelabuhan Jepara.

"Bandara akan kami benahi dan lengkapi segala infrastrukturnya, demikian juga di Pelabuhan. Semua akan kami kebut karena potensi wisata di Karimunjawa sangat luar biasa menarik perhatian wisatawan mancanegara", imbuh Rahman.


Percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata di Karimunjawa ini langsung menggandeng Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Badan Otorita Pariwisata Borobudur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PT. Indonesia Power, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diwakili oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Terkait infrastruktur bangunan yang sesuai dengan aturan ketat Taman Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman tengah berkoordinasi dengan kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar pembangunan infrastruktur juga memiliki aspek berwawasan lingkungan.

"Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP itu ada Direktorat Jasa Kelautan, nah, pada Direktorat ini ada Sub Direktorat Bangunan dan Instalasi Laut. Bangunan yang menggunakan ruang laut akan diatur melalui Ditjen ini. Jadi tidak boleh sembarangan. Karena sebagian besar Kawasan Karimunjawa adalah taman nasional, maka "mass tourism" tidak bisa dilakukan", jelas Rahman. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER