Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
China Xi Jinping menyatakan bahwa negaranya akan menggelontorkan dana US$60 miliar untuk Afrika. Dana tersebut akan digelontorkan dalam tiga bentuk, yaitu paket bantuan, investasi dan juga pinjaman.
Rencana gelontoran dana tersebut disampaikan langsung saat pertemuan tiga tahunan pemimpin senior China dan Afrika di Forum Kerja sama China-Afrika (FOCAC) di Beijing.
Bantuan tersebut sama dengan yang dijanjikan pada KTT FOCAC 2015 lalu. Bantuan tersebut juga sejalan dengan ekspektasi banyak pihak; China tidak akan meningkatkan jumlah utang mereka ke Afrika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonom internasional Standard Bank Group Jeremy Steven mengatakan bahwa putusan China tersebut tidak bisa ditafsirkan sebagai langkah mundur.
"Kenyataannya tidak, pengurangan tersebut merupakan pematangan dan evolusi alami dari hubungan," katanya seperti dikutip ndari CNN.com, Selasa (4/9).
Sebagai informasi 53 pemimpin negara Afrika awwal pekan ini berkumpul di China untuk mencari dukungan keuangan guna membiayai pembangunan ekonomi mereka.
Sejak FOCAC berdiri, Afrika telah meminjam US$130 miliar dari China.
Pinjaman tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Awal tahun ini, Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan bahwa utang-utang yang dihimpun Afrika bisa menjungkalkan mereka dalam krisis utang.
Maklum, walau utang banyak saat ini 40 persen negara di Afrika berpenghasilan rendah. Kondisi tersebut berisiko pada gagal bayar utang.
Peneliti dari China-Africa Research Initiative (CARI) di Universitas John Hopkins Janet Eom mengatakan bahwa pinjaman China belum menjadi penyumbang utama potensi krisis utang di Afrika.
(cnn/bir)