Pemerintah Minta Bulog Operasi Pasar Beras Setiap Hari
Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 06 Sep 2018 19:01 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Pemerintah meminta Bulog meningkatkan operasi pasar agar harga beras tetap stabil. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memerintahkan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terus meningkatkan operasi pasar beras. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan perintah dikeluarkan pemerintah demi menjaga kestabilan harga beras.
Maklum, beras selama ini cukup sensitif bagi kehidupan masyarakat. Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap harga beras naik 10 persen, jumlah masyarakat miskin bisa bertambah 330.031 orang.
"Jadi kami sudah minta Bulog untuk siapkan operasi pasar, dan nanti pedagang pasar jual beras Bulog dengan margin yang cukup," ujar Enggartiasto usai menghadiri Rapat Koordinasi Pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (6/9).
Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengakui selama ini realisasi operasi pasar beras masih minim. Dari target operasi sebanyak 15 ribu ton per hari, Bulog baru berhasil merealisasikan 2.000 ton saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri mengatakan realisasi tersebut terjadi bukan karena Bulog tak mau melakukan operasi pasar. Tapi, masalah terjadi karena di pasar masih banyak pasokan beras dari daerah yang panennya masih berlanjut.
"Contohnya di Cipinang, di sana truk menanti masuk, tapi ternyata masih ada pasokan 3 ribu ton dari daerah," katanya.
Tri mengatakan akan segera menindaklanjuti perintah operasi pasar dari pemerintah agar gejolak harga beras bisa dicegah. Ia mengatakan persediaan beras Bulog masih mencukupi untuk menggelar operasi pasar hingga masa panen Maret tahun depan.
Data yang dimilikinya, stok beras Bulog saat ini mencapai 2,2 juta ton. Stok tersebut, 1,1 juta ton di antaranya berasal dari beras impor.
"Ini merupakan langkah antisipasi saja, sebelum nantinya masa paceklik datang," katanya.
Data Bulog per 6 September menunjukkan realisasi operasi pasar beras mencapai 340.789 ton dengan pengadaan sebesar 2,57 juta ton. Data BPS menunjukkan harga beras di tingkat penggilingan sudah melandai.
Untuk kualitas premium, pada Agustus kemarin harga turun 0,65 persen dari Rp9.520 menjadi Rp9.458 per kilogram (kg) dibanding Juli. Untuk beras medium, harga turun 0,28 persen dari Rp9.198 menjadi Rp9.172 per kilogram. (agt/bir)