Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan Jumat (7/9) ini. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya mengatakan penguatan indeks akan ditopang oleh rupiah.
Sebagai catatan, mengutip data RTI Infokom, rupiah pada Jumat pagi berada di level Rp14.894 per dollar Amerika Serikat. Sejak Kamis (6/9) pagi, rupiah memang menguat dibanding hari sebelumnya yang sempat bergerak di kisaran Rp14.900- Rp15 ribu per dollar AS.
"Kondisi tersebut memberi optimisme kepada pasar hingga akan membuat IHSG menguat," katanya seperti dikutip dari hasil riset tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian penguatan tersebut diperkirakan akan dibatasi oleh kenaikan imbal hasil
(yield) obligasi negara bertenor 10 tahun menjadi 8,5 persen. Kenaikan tersebut akan memberi sentimen negatif bagi pasar.
Selain faktor tersebut, penguatan juga akan dibatasi oleh kondisi ekonomi global yang masih belum menentu. Dengan melihat sentimen-sentimen tersebut, Dennies memperkirakan akhir pekan ini IHSG hanya akan bergerak di kisaran support 5.614-5.695 dan resistance 5.821-5.866.
Sementara itu Analis Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG juga masih menunggu rilis data cadangan devisa dalam waktu dekat ini. Ia memperkirakan data cadangan devisa Agustus masih berada dalam batas aman.
"Dan itu akan memberi sentimen positif ke IHSG pada hari ini," katanya.
William memperkirakan hari ini IHSG akan kembali melanjutkan penguatan di kisaran 5.634-5.852. IHSG pada sesi perdagangan Kamis (6/9) kemarin berhasil bangkit dari keterpurukan.
Indeks berhasil menguat 1,62 persen ke level 5.776 usai terjun bebas hampir empat persen pada sesi perdagangan Rabu (5/9). Meskipun demikian, aksi jual bersih
(net sell) pelaku pasar asing masih mencapai Rp800 miliar.
(agt)