Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) mengimbau pelaku pasar tak mengikuti tingkah laku spekulator dalam menentukan pilihan investasinya di
pasar saham, apalagi ketika pasar saham dan keuangan sedang bergejolak seperti saat ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengungkapkan aksi spekulasi akan tetap ada di seluruh pasar, baik ketika pasar sedang normal ataupun ketika bergejolak.
"Jangan ikuti spekulator, kondisi pasar Indonesia bagus. Ekonomi Indonesia bagus, kinerja emiten tumbuh," ucap Hoesen, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, meredam tingkah laku spekulator dalam mempengaruhi sikap pelaku pasar bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, hal itu tak perlu dikhawatirkan. "Mereka (spekulator) ambil keputusan tapi tidak tahu persis apa yang akan terjadi dalam kondisi normal pun," jelas Hoesen.
Untuk saat ini, Hoesen menegaskan kondisi pasar modal Indonesia masih dalam kondisi cukup baik, tercermin dari masih ada perusahaan yang menggalang dana di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), penerbitan obligasi, atau sukuk.
"Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan," terang Hoesen.
Pada Rabu (5/9) kemarin, IHSG menurun cukup dalam hampir 4 persen ke area 5.600. Namun indeks saham saat ini berhasil menanjak ke level 5.851, seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah di level Rp14.820 per dolar Amerika Serikat (AS).
Hoesen menilai gejolak di sektor keuangan disebabkan oleh faktor eksternal, seperti perang dagang antara AS dengan China dan krisis ekonomi di Turki, Argentina, dan Afrika Selatan.
(lav/bir)