Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan semakin terkulai lemah pada pertengahan pekan ini, Rabu (19/9), akibat faktor eksternal berupa perang dagang.
"IHSG diprediksi
melemah didorong oleh tekanan global akibat perang dagang yang kembali memanas," papar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melalui risetnya.
Seperti diketahui, pekan lalu kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang AS dengan China sempat mereda, karena pemerintah Paman Sam mengajak Negeri Tirai Bambu untuk berdiskusi terkait perdagangan kedua negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif barang impor baru China sebesar US$200 miliar membuat perang dagang kembali memanas.
Dennies pun meramalkan IHSG akan semakin jauh dari area 6.000. Menurutnya, indeks akan bergerak dalam rentanh
support 5.749-5.780 dan
resistance 5.843-5.875.
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyabut IHSG berpotensi bergerak di area konsolidasi. Namun, ia melihat dari kacamata teknikal.
"Support-resistance selanjutnya akan berada pada level 5.695-5.844," terang Lanjar dalam risetnya.
Sebagai informasi, IHSG kemarin melemah 0,21 persen ke level 5.811. Mayoritas atau sebanyak 213 saham terkoreksi, sedangkan saham yang menguat hanya 154 saham dan sisanya bergerak stagnan.
Dari sisi global, bursa saham Wall Street justru bergerak menguat tadi malam. Tiga indeks utamanya, yakni Dow Jones naik 0,71 persen, S&P500 naik 0,54 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,76 persen.
(aud/lav)