Awal Pekan Rupiah akan Terdongkrak Penurunan Permintaan Dolar

Tim | CNN Indonesia
Senin, 24 Sep 2018 09:24 WIB
Rupiah pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan akan menguat tertopang oleh penurunan permintaan aset aman termasuk dolar Amerika Serikat.
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.846 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (24/9) pagi. Posisi ini melemah 30 poin atau 0,2 persen dari akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (21/9) di Rp14.816 per dolar AS.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang turut melemah, seperti won Korea Selatan minus 0,22 persen, peso Filipina minus 0,18 persen, dan baht Thailand minus 0,14 persen. Lalu, ringgit Malaysia minus 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,1 persen, dan yen Jepang minus 0,01 persen. Hanya dolar Hong Kong yang menguat 0,12 persen.

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang melemah dari dolar AS. Rubel Rusia minus 0,16 persen, dolar Australia minus 0,13 persen, franc Swiss minus 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,05 persen, dan euro Eropa minus 0,02 persen. Hanya poundsterling Inggris yang menguat 0,01 persen.
Kendati melemah, namun Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan berakhir menguat. Sebab, masih ada beberapa sentimen yang berpeluang membuat rupiah berada di zona hijau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkurangnya permintaan akan mata uang safe haven dapat memberikan peluang pada rupiah untuk kembali menguat," katanya, Senin (24/9).

Sentimen lain datang dari penilaian lembaga pemeringkat internasional, Fitch, yang memberikan reafirmasi rating BBB dengan outlook stable untuk Indonesia dalam hal Long Term Foreign-Country Issuer Default Rating.
(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER