Jakarta, CNN Indonesia --
The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, menaikkan
suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen. Dengan demikian, suku bunga acuan The Fed menjadi 2 persen hingga 2,25 persen.
Dilansir dari
AFP, kebijakan menaikkan suku bunga acuan AS untuk ketiga kalinya tahun ini tidak menunjukkan indikasi upaya mencegah inflasi.
The Fed mengatakan peningkatan yang bertahap ini memungkinkan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan sambil menjaga inflasi di sekitaran dua persen, seperti target The Fed.
Gubernur bank sentral AS Jerome Powell akan segera mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan keputusannya menaikkan suku bunga acuan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komite mengharapkan bahwa peningkatan bertahap secara bertahap akan konsisten dengan ekspansi berkelanjutan kegiatan ekonomi, kondisi pasar dengan tenaga kerja yang kuat dan inflasi simetris dua persen menjadi tujuan komite selama jangka menengah," ujar Powell dalam keterangan, Kamis (27/9).
Sejak akhir 2015, The Fed kini telah menaikkan suku bunganya delapan kali. The Fed memperkirakan akan menaikkan sekali lagi pada pertemuan akhir tahun Desember nanti.
Dalam perkiraan kuartalan mereka, bank sentral tidak memberikan sinyal bahwa mereka harus bertindak lebih agresif untuk membatasi harga. Pasalnya, perkiraan inflasi untuk tahun depan sedikit lebih rendah daripada di bulan Juni, sementara prospek suku bunga tidak berubah.
(age/age)