Jakarta, CNN Indonesia -- The Federal Reserve (
The Fed) percaya diri
ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan bertumbuh setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Hal ini yang menjadi alasan bank sentral AS tersebut mempertahankan kebijakan moneter ketat dengan menaikkan kembali
suku bunga acuannya.
The Fed menaikkan bunga acuannya 25 basis poin (bps) ke kisaran 2 - 2,25 persen. Kenaikan itu tercatat yang ketiga kalinya di sepanjang tahun ini. Diperkirakan, bunga acuan The Fed masih akan naik satu kali lagi pada akhir tahun ini, tiga kenaikan pada 2019, dan satu kenaikan pada 2020 mendatang.
Kebijakan moneter ketat The Fed memang diproyeksi masih akan berjalan sampai 2021 mendatang. "Hal-hal yang harus diperhatikan orang-orang, yang perlu dilakukan dan akan dilakukan ke depan ialah menghapus kata 'akomodatif' dalam kebijakan moneter mereka," terang Michael Arone, Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors, mengutip
Reuters, Kamis (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan tampaknya orang-orang percaya kebijakan moneter kini menjadi kurang akomodatif dan mengarah ke suku bunga netral.
"Sebaliknya, itu adalah tanda bahwa kebijakan sedang berjalan sesuai dengan harapan kami," jelasnya.
Faktanya, kurva imbal hasil surat utang pemerintah AS merosot dan dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang. Saham-saham AS awalnya menanjak, namun kemudian jatuh di akhir sesi perdagangan. Pukulan keras dirasakan saham sektor perbankan.
Namun, The Fed melihat pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari perkiraan 3,1 persen tahun ini dan terus meningkat moderat setidaknya tiga tahun lagi. Sementara, angka pengangguran diklaim rendah dengan tingkat inflasi stabil di kisaran 2 persen sesuai target pemerintah.
"Pasar tenaga kerja terus menguat. Aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat," imbuh Powell.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyuarakan ketidaksepakatannya dan mengkritik kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan. Namun, Powell bersikeras lembaganya akan tetap independen dan tidak akan mempertimbangkan faktor politik.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed tadi malam merupakan yang ketujuh kalinya sejak 2015 lalu.
(bir)