Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Lentur Respons Kenaikan Bunga AS

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 27 Sep 2018 13:50 WIB
Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini menguat ke level Rp14.899 per dolar AS, meski Bank Sentral AS menaikkan bunga acuannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perekonomian Indonesia cukup lentur dalam menghadapi perubahan di pasar keuangan global.

Hal ini terlihat dari nilai tukar rupiah yang menguat pada perdagangan siang ini, meski Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya. Di pasar spot, kurs rupiah siang ini menguat terhadap dolar AS sebesar 0,08 persen menjadi Rp14.899 per dolar AS.

"Perubahan ekonomi di luar itu kan bukan kami yang mengontrol, itu The Federal Reserve. Perekonomian Indonesia cukup fleksibel dan lentur, serta cukup memiliki daya tahan untuk menyerap perubahan tanpa harus menyebabkan seluruh kegiatan ekonomi mengalami perubahan drastis," ujar Sri Mulyani usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III Tahun 2018 di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (27/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menjelaskan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) secara konsisten terus menyampaikan sinyal kepada pelaku ekonomi bahwa Indonesia memiliki fundamental yang mumpuni dan berdaya tahan. Sinyal tersebut diberikan melalui konsistensi kebijakan yang dikeluarkan baik dari sektor fiskal, moneter, dan sektor riil.

Di sektor fiskal, misalnya, pemerintah terus menjaga agar kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kondisi sehat. Hal itu, menurut dia, salah satunya tercermin dari angka keseimbangan primer yang pada pertengahan September telah berada di zona positif.

"Kami kan sebetulnya sudah berkomunikasi terus menerus bahwa perubahan kebijakan The Fed akan terjadi. Kemudian, kami komunikasikan kepada perekonomian bahwa APBN kita dalam kondisi sangat sehat," tegasnya.


Adapun terkait respon kebijakan Bank Indonesia (BI) setelah kenaikan suku bunga The Fed, Sri Mulyani mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada BI.

"BI independen. Jadi, BI sudah mengetahui apa yang perlu dilakukan," ujarnya.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan pelaku ekonomi telah paham bahwa The Fed akan mengerek suku bunga acuannya. Kini, mereka tengah menunggu respons yang disiapkan pemerintah dan BI. (sfr/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER