Google dan Apple Sumbang Rp14 Miliar untuk Korban Gempa Palu

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Okt 2018 13:15 WIB
BKPM menyatakan dua raksasa perusahaan teknologi informasi AS; Google dan Apple masing-masing menyumbang US$1 juta atau Rp14,9 miliar untuk korban gempa Palu.
Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan dua raksasa perusahaan teknologi informasi AS; Google dan Apple masing-masing menyumbang US$1 juta atau Rp14,9 miliar untuk korban gempa Palu. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan dua raksasa perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat (AS), Google dan Apple masing-masing menyumbang US$1 juta atau Rp14,9 miliar (kurs Rp14.988 per dolar AS) untuk penanganan gempa dan tsunami Donggala dan Palu. 

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan dua perusahaan tersebut telah menyampaikan niat menyumbang melalui akun sosial Twitter mereka Rabu pagi (3/9). Bantuan tersebut akan segera dikoordinasikan BKPM dengan Satuan Tugas Tanggap Darurat Gempa Palu yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Selain dari dua perusahaan tersebut, tawaran dan bantuan juga datang dari banyak perusahaan internasional terkemuka.

Salah satunya, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC). Mereka sudah memberikan bantuan US$125 ribu atau Rp1,87 miliar untuk penanganan bencana tersebut. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas enggan membuka nama perusahaan lain yang memberikan bantuan untuk penanganan gempa Palu dengan  alasan izin donatur. "Poinnya, kami akan sangat terbuka dengan bantuan perusahaan multinasional tersebut," jelas Thomas di kantornya, Rabu (3/10).

Thomas mengatakan selain berbentuk uang, bantuan yang diberikan perusahaan tersebut juga berbentuk fasilitas penunjang, seperti; tenaga ahli medis, jasa angkut, logistik, filter air, tenda, dan selimut. Bahkan, ada beberapa perusahaan internasional yang menawarkan bantuan berupa tenaga pencari (search rescue).

Hanya saja, tawaran bantuan itu tidak akan diterima seluruhnya. Pemerintah tetap akan menyeleksi bantuan yang masuk. Jangan sampai, bantuan yang datang ini bertambah terus sehingga terjadi pemborosan.

Namun, ia berharap pemborosan bantuan ini tidak akan terjadi karena donatur kerap menanyakan ke pemerintah terkait kebutuhan pasca bencana yang mendesak dan dirasa masih kekurangan.

"Memang (bantuan ini) harus disortir betul dan harus dikoordinasikan. Jangan sampai ditambah lagi bantuan yang sudah kebanyakan, sementara hal-hal yang masih kekurangan tidak mendapat perhatian. Maka dari itu, kami di lapangan akan koordinasi dengan Satgas dan BNPB dalam membuat inventory apa saja yang sudah masuk dan dibutuhkan," imbuh dia.

Mantan Menteri Perdagangan ini melanjutkan, realisasi seluruh bantuan internasional ini akan diumumkan di dalam acara makan malam antara Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara di helatan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di Bali pekan depan.

Menurutnya, donatur berhak tahu atas penggunaan dana yang mereka sumbangkan untuk bencana ini."Di helatan tersebut, terus terang saya mau secara langsung menyampaikan terima kasih kepada mereka (perusahaan multinasional) dan melapor sumbangannya untuk apa saja, demi transparansi dan akuntabilitas," pungkas dia.

Pada Jumat lalu (28/9), gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala dan kemudian disusul tsunami di Kota Palu. Kedua bencana alam tersebut sampai dengan Selasa (2/10) kemarin sudah mengakibatkan 1.374 orang meninggal.

(glh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER