Kenaikan Yield Obligasi AS 'Tekuk' Bursa Saham Asia

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 05 Okt 2018 12:41 WIB
Kenaikan yield atau imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) membuat bursa saham negara-negara di Asia bertekuk lutut.
Ilustrasi bursa saham New York. (Reuters/Lucas Jackson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan imbal hasil atau yield obligasi Amerika Serikat (AS) membuat bursa saham negara-negara di Asia bertekuk lutut.

MSCI, indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang, tercatat turun 0,3 persen. Sementara, Nikkei Jepang turun 0,5 persen. Hanya, ASX Australia yang tumbuh tipis 0,1 persen.

Mengutip Reuters, Jumat (5/10), saham-saham Wall Street juga melorot. Dow Jones turun 0,75 persen, S&P 500 turun 0,82 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,81 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gubernur The Federal Reserve, bank sentral AS, Jerome Powell mengatakan kurva imbal hasil surat utang di AS naik ke level tertingginya dalam dua bulan terakhir ini ditopang oleh pertumbuhan positif ekonomi AS.

Imbal hasil surat utang AS bertenor 30 tahun dipatok 3,35 persen, naik sedikit dari hari sebelumnya, yaitu 3,34 persen.

Kenaikan imbal hasil tersebut ikut mendorong yield obligasi pemerintah di seluruh dunia. Terkecuali Italia, setelah pemerintahnya menyebut akan memangkas target defisit anggaran Tahun 2020.


Kepala Investasi Pendapatan Tetap di Whiz Partners Naoki Iwami mengimbau investor untuk mengkaji lagi portofolio mereka hari ini untuk menyiapkan langkah preventif.

"Meski kami cenderung melihat data gaji yang kuat hari ini, tapi kami bisa melihat beberapa koreksi di pasar menjelang akhir pekan panjang di AS dan Jepang," ucap Iwami. (mjs/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER