Bali, CNN Indonesia -- Tim penanggung jawab
Indonesia Pavilion menyebut total nilai barang yang dijual selama penyelenggaraan perhelatan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) mencapai Rp8 miliar. Namun, bukan berarti angka itu merupakan target penjualan.
Indonesia Pavilion sendiri merupakan pameran yang menampilkan serba-serbi Indonesia, mulai dari pembangunan, proyek-proyek strategis nasional, wisata, hingga kekayaan seni budaya, serta kerajinan tangan khas Indonesia.
Pameran yang terletak di area utama pertemuan Nusa Dua ini merupakan kerja sama Kementerian BUMN bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indyruwani Asikin Natanegara, penanggung jawab Indonesia Pavilion mengatakan nilai barang sebesar Rp8 miliar itu terdiri dari delapan ribu produk, sementara total Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjual barangnya di sana sebanyak 157 UKM.
"Kalau yang sekarang sudah terjual kurang lebih 500 barang, nilai angkanya Rp146 juta," ucap Indyruwani kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (11/10).
Beberapa produk yang paling banyak menarik perhatian pengunjung, di antaranya perabotan rumah tangga, pakaian, kerajinan tangan, dan kain. Untuk harganya sendiri bervariasi, Indyruwani menyebut pengunjung bisa mendapatkan barang dari yang hanya Rp250 ribu sampai Rp200 juta.
"Yang paling mahal itu lukisan, dari pelukis Bali juga ada," jelas Indyruwani.
Beragam produk khas Indonesia yang disajikan di Indonesia Pavilion rupanya tak hanya menarik perhatian warga domestik, tapi juga mancanegara. Indyruwani mengakui masih banyak orang asing yang belum tau produk khas Indonesia.
"Makanya ini juga kami bantu UKM untuk bisa ekspor, karena yang dijual di sini harus siap ekspor," tutur Indyruwani.
Dalam hal ini, PT Sarinah (Persero) menjadi pihak yang bertanggung jawab atas penjualan di Indonesia Pavilion, sehingga pelaku UKM akan dibantu untuk memasarkan dan proses ekspor ke luar negeri.
"Tidak ada pembagian hasil, nanti kena biaya aja tujuh persen. Tapi untuk kerja sama nanti dibicarakan lagi," ujar Indyruwani.
Untuk mengetahui selengkapnya soal Indonesia Pavilion, klik
tautan berikut.
(aud/vws)