BPS: Produksi Padi Kuartal Keempat Capai 6,89 Juta Ton

CNN Indonesia
Rabu, 24 Okt 2018 12:37 WIB
BPS memperkirakan potensi produksi padi kuartal keempat tahun ini bisa mencapai 6,89 juta ton.
Ilustrasi lahan padi. (CNN Indonesia/Andito Gilang).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan potensi produksi padi kuartal keempat tahun ini bisa mencapai 6,89 juta ton. Dengan rincian, yakni Oktober sebanyak 2,66 juta ton, November 2,1 juta ton, dan Desember 2,13 juta ton.

Produksi padi itu didasarkan potensi total lahan seluas 10,9 juta hektare (ha) pada tahun ini. Dengan tambahan luas lahan sebanyak 0,53 juta ha pada Oktober, 0,41 juta ha pada November, dan 0,43 juta ha pada Desember.

"Dengan total luas lahan panen 10,9 juta ha, perkiraan produksi padi 2018 sebanyak 56,54 juta ton," imbuh Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Data tersebut diperoleh berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang merupakan metode perhitungan luas panen dengan memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan peta lahan baku sawah dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Mengutip data metode terbaru BPS, per Januari-September 2018, realisasi produksi padi secara bulanan berturut-turut sebanyak 2,71 juta ton, 5,6 juta ton, 9,46 juta ton, 9,46 juta ton, 7,32 juta ton, 4,74 juta ton, 4,43 juta ton, 5,35 juta ton, 5,21 juta ton, dan 4,84 juta ton.

"Produksi tertinggi terjadi pada Maret sebesar 9,46 juta ton. Sementara, produksi terendah pada Januari sebesar 2,71 juta ton," terangnya.


Adapun, total luas lahan Januari-September 2018 sebanyak 9,54 juta ha, masing-masing secara bulanan berturut-turut 0,53 juta ha, 1,04 juta ha, 1,72 juta ha, 1,72 juta ha, 1,35 juta ha, 0,96 juta ha, 0,87 juta ha, 1,05 juta ha, 1,05 juta ha, dan 0,96 juta ha.

"Perbedaan luas lahan panen dari waktu ke waktu karena faktor kualitas lahan," katanya.

Secara persebaran, kontribusi produksi padi terbesar pada tahun ini diperkirakan berasal dari Jawa Timur dengan jumlah mencapai 10,53 juta ton. Diikuti, Jawa Barat 9,53 juta ton dan Jawa Tengah 9,51 juta ton. Lalu, Sulawesi Selatan 5,74 juta ton, Sumatra Selatan 2,64 juta ton, dan sisanya berasal dari berbagai provinsi lain. (uli/bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER