Gantian Rupiah Perkasa Karena Silang Pendapat Trump-The Fed

CNN Indonesia
Kamis, 25 Okt 2018 17:27 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 10 poin ke posisi Rp15.188 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore ini, Kamis (25/10).
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.188 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore ini, Kamis (25/10). Posisi ini menguat 10 poin atau 0,06 persen dari kemarin sore, Rabu (24/10) di Rp15.198 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah berada di Rp15.210 per dolar AS atau melemah dari kemarin sore di Rp15.193 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama baht Thailand 0,02 persen dan dolar Singapura 0,14 persen. Sementara dolar Hong Kong stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedangkan, mayoritas mata uang lain justru melemah dari dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,53 persen, rupee India minus 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dan peso Filipina minus 0,02 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru menguat dari mata uang Negeri Paman Sam. Dolar Kanada menguat 0,29 persen, dolar Australia 0,25 persen, poundsterling Inggris 0,15 persen, euro Eropa 0,15 persen, dan rubel Rusia 0,04 persen. Hanya franc Swiss yang melemah 0,05 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah berhasil menguat pada hari ini karena indeks dolar AS sedikit terpengaruh oleh silang pendapat antara Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell.


Trump menilai rencana kenaikan tingkat bunga acuan The Federal Reserve yang semakin agresif bisa menekan perekonomian AS.

"Pelaku pasar ini agak bimbang dengan kondisi di Amerika. Meski sebenarnya The Fed juga tidak bisa diintervensi oleh siapa pun, termasuk Presiden," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/10).

Di sisi lain, rupiah berhasil tidak terpengaruh oleh pergerakan bursa saham global yang masih belum stabil. (uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER