Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pertamina (Persero) resmi mengambil alih kelola Wilayah Kerja (WK) East Kalimantan-Attaka dari
Chevron Indonesia Company (CICo). Mulai hari ini hingga masa kontrak berakhir pada 24 Oktober 2038, mendatang, pengelolaan blok minyak dan gas (migas) ini akan dilakukan olah anak usaha perseroan, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
"Pertamina telah memberikan komitmen pasti kepada pemerintah dalam mengelola WK East Kalimantan dan Attaka yakni 2 paket
study eksplorasi, 1 sumur eksplorasi dan 4
infill atau
development well. Tentunya ini semua akan berjalan jika didukung oleh semua pihak," ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/10).
Selama tiga tahun pertama, PHKT menganggarkan investasi dengan komitmen pasti investasi sebesar US$79,3 juta atau sekitar Rp1,2 triliun (asumsi kurs tengah BI Rp15.210 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Blok East Kalimantan-Attaka merupakan lapangan yang berada pada fase produksi "V" atau "
fase decline lanjut". Perkiraan kumulatif produksi WK East Kalimantan-Attaka sebesar satu miliar barel minyak mentah (BBO) dan tiga triliun kaki kubik (TCF) gas.
Dengan kondisi tersebut, perseroan berupaya untuk menahan laju produksi pada tahun 2018 dengan merencanakan 10
workover dan 59
well services yang di estimasi untuk produksi rerata per hari di tahun 2018 sebesar 73,3
MMCFD untuk gas dan 13.291 barel minyak per hari (bph) untuk minyak.
Tahun depan, perusahaan merencanakan pengeboran tiga sumur di kuartal IV, 37
workover dan 308
well services yang di estimasi untuk produksi rerata per hari di tahun 2019 sebesar 59,4 MMCFD untuk gas dan 10.639 bph untuk minyak.
Selain itu, untuk menjaga keberlanjutan operasional WK East Kalimantan-Attaka setelah 24 Oktober 2018, PHKT juga telah menyerap 727 pekerja CICo untuk bergabung di PHKT serta penandatanganan kontrak pendukung aktivitas operasional baik melalui metode
mirroring kontrak maupun pengadaan baru sekitar 200 kontrak.
Dalam acara seremoni alih kelola, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyatakan dengan telah ditandatanganinya KKS WK East Kalimantan dan Attaka antara SKK Migas dan PHKT, bersama dengan Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Sanga-sanga dan Pertamina Hulu Indonesia, diharapkan tercipta sinergi untuk mendukung efisiensi yang lebih maksimal bagi operasi hulu migas di Kalimantan Timur.
Amien menambahkan dengan seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam dua tahun terakhir, produksi migas di WK East Kalimantan dan Attaka harus dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. SKK Migas siap menjadi mitra utama Pertamina Hulu Kalimantan Timur untuk mewujudkan komitmen ini.
SKK Migas juga berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat.
"Keberhasilan alih kelola WK East Kalimantan dan Attaka akan menjadi pembuktian Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia. Seluruh komponen anak bangsa patut mendukung untuk mewujudkan tujuan ini," ujar Amin.
Sebagai informasi, Blok East Kalimantan-Attaka memiliki 15 lapangan yaitu Attaka, Melangin, Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai. Per akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat WK East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 bph dan gas sebesar 69,44 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
(sfr/agt)