Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) menyebut mayoritas warga Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan rentan tertipu tawaran
investasi bodong dengan janji keuntungan segunung. Pasalnya, sampai saat ini edukasi mengenai investasi khususnya pasar modal di daerah tersebut masih rendah.
"Kalimantan Timur ada potensi selain edukasi yang rendah, di sana banyak orang kaya di sana," Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito, Kamis (25/10).
Menurutnya, kurangnya pengetahuan mengenai investasi di pasar saham, maka warga Kalimantan Timur bakal dengan mudah terjerembab masuk ke dalam investasi bodong, seperti; sektor pasar valuta asing (valas) atau
foreign exchange (forex).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya forex yang akhirnya mereka juga rugi karena tertipu juga sama pihak-pihak (penyedia investasi bodong) itu," jelas Sarjito.
Sarjito menuturkan masih banyak investasi bodong yang masuk ke kawasan Kalimantan Timur karena hanya sedikit warga yang paham mengenai investasi. Apalagi sebutnya, kebanyakan warga Kalimantan Timur masih mengutamakan keuntungan semata tanpa mengecek kebenaran investasi tersebut.
"Kalau investasi-investasi yang legal itu nggak masuk, yang masuk adalah yang ilegal itu karena masyarakat tidak teredukasi dengan baik," ucap Sarjito.
Ia menyadari OJK masih kurang memberikan edukasi hingga ke pelosok daerah. Makanya, Sarjito berpikir timnya perlu mengedukasi lebih maksimal ke beberapa daerah rentan seperti; Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
"Pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut lebih tinggi dari nasional. Di sana banyak orang punya uang tapi nggak tahu harus investasi di mana, makanya harus diedukasi mengenai investasi yang aman," kata Sarjito.
(aud/agt)