Perang Dagang, AS Akan Lancarkan Serangan Baru Terhadap China

CNN Indonesia
Selasa, 30 Okt 2018 08:40 WIB
AS akan melancarkan serangan dagang baru terhadap China kalau pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping bulan depan gagal buahkan hasil.
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- AS akan melancarkan serangan dagang baru terhadap China. Serangan akan dilancarkan kalau pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping bulan depan gagal membuahkan hasil memuaskan terkait sengketa dagang yang tengah terjadi di antara dua negara tersebut.

Berdasarkan laporan Reuters, sampai saat ini belum ada satu putusan apapun yang diambil terkait rencana serangan tersebut. Tapi sebagai jaga-jaga kalau perundingan antara Trump dan Xi gagal menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi hubungan dagang kedua negara, AS mulai menyisir daftar tarif baru yang akan mereka kenakan terhadap barang impor China.

Seorang pejabat AS yang tahu persis dengan rencana pemberlakuan tersebut mengatakan tarif baru akan segera diberlakukan kalau perundingan gagal membuahkan hasil. "Roda akan berputar ke arah itu," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/10) tanpa mengelaborasi pernyataan tersebut lebih lanjut. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump sejak beberapa bulan lalu melancarkan serangan dagang terhadap China. Ia telah memberlakukan tarif pada barang impor Cina bernilai US$ 250 miliar. Tarif tersebut banyak dikenakan pada barang modal, setengah dan setengah jadi.
Gayung bersambut, China membalas serangan tersebut dengan memberlakukan tarif atas impor AS bernilai 110 miliar dolar AS. Trump sudah sejak lama mengancam akan terus mengenakan tarif atas semua sisa barang impor Cina ke Amerika Serikat, jika Beijing tidak memenuhi tuntutan AS memperbaiki kebijakan dagangnya terhadap Negeri Paman Sam tersebut.

Sampai saat ini, total nilai sisa impor China ke AS yang sampai saat ini belum terkena tarif di AS mencapai US$257 miliar. Barang yang belum terkena tersebut antara lain; produk konsumen, telpon seluler, komputer, pakaian jadi dan sepatu.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders ketika dikonfirmasi mengenai rencana pemberlakuan tarif impor baru tersebut menolak memberikan penjelasan detail. "Saya tidak akan maju dari pertemuan presiden, dan saya harap itu berjalan dengan baik." katanya.

Juru bicara Gedung Putih lain mengatakan ada "Tidak ada yang baru mengenai tarif barang-barang China sampai saat ini," katanya.
(reuters/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER