Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (
ESDM)
Ignasius Jonan meminta PT
Pertamina (Persero) mengirimkan tim untuk segera menyelesaikan masalah lahan terkait rencana pembangunan
kilang minyak baru di Tuban, Jawa Timur. Hal itu dilakukan agar pembangunan kilang baru bisa segera terealisasi.
"Sudah beberapa tahun ini, kami mendapat laporan masalah lahannya tidak mudah. Ya coba Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati) kirim tim lagi, coba dicek lagi," ujar Jonan seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (14/11).
Jonan mengungkapkan, sejak awal, pemerintah telah menetapkan Tuban sebagai lokasi pembangunan kilang minyak baru. Tuban memenuhi syarat secara topografi dan studi kebumian. Potensi daerah Tuban untuk terkena bencana alam seperti gempa dan tsunami juga minim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, hingga kini, pelaksanaan proyek masih terkendala masalah lahan. Untuk itu, Jonan mengharapkan permasalahan lahan di Tuban ini dapat segera diselesaikan. Apabila sulit, pemerintah membuka peluang untuk memindahkan lokasi pembangunan kilang minyak ke lokasi baru. Adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang Tuban sekitar 800 hektare (ha).
"Nanti saya kira Pertamina kirim tim lagi, (untuk) menghadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban untuk menjajaki lagi kemungkinan seberapa besar untuk (dibangun) di sini," ujarnya.
Selanjutnya, Jonan mengingatkan, apabila kilang jadi dibangun di Tuban, industri dan ekonomi di kota tersebut akan tumbuh. Terlebih, saat ini sudah ada kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Karenanya, Jonan mengingatkan pentingnya dukungan masyarakat setempat. "Pertamina kalau (kilang baru) dibangun di sini, juga memprioritaskan (pekerja) putra daerah. Kan tidak mungkin orangnya dibawa dari Jakarta juga," ujarnya.
Bupati Tuban Fathul Huda menyampaikan harapan agar lokasi pembangunan kilang minyak baru tetap berada di Tuban. Pasalnya, Fathul meyakini pembangunan kilang bakal memberikan manfaat yang besar bagi daerah.
 Foto: CNN Indonesia/Galih Gumelar |
"Kami berharap pembangunan kilang bisa dilanjutkan di Tuban. Semua pembangunan pasti ada mudarat dan manfaatnya sehingga ada pro dan ada kontra. Manfaatnya jauh lebih besar dari mudaratnya. Logikanya, yang pro jauh lebih besar daripada kontra," ujar Fathul.
Fathul meyakinkan, dengan adanya Kilang TPPI dan cadangan minyak di sekitar Tuban, menunjukkan bahwa fasilitas penunjang telah tersedia. Hal itu membuat kota Tuban menjadi pilihan yang tepat untuk lokasi pembangunan kilang baru. Untuk itu, Pemda Kabupaten Tuban menyatakan siap mendukung rencana pembangunan infrastruktur tersebut.
"Kami siap mendukung penyelesaian semua permasalahan (pembangunan kilang) tersebut," tegas Fathul.
Sebagai informasi, dalam pembangunan kilang minyak baru ini, Pertamina menggandeng perusahaan migas asal Rusia,RosneftOilCompany dengan investasi sekitar US$15 miliar.
Nantinya, kilang yang memiliki kapasitas 300 ribu barel per hari (bph) itu diharapkan memberi manfaat besar bagi negara, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Rencananya, konstruksi proyek bisa dimulai pada 2020 dan kilang bisa beroperasi pada 2024.
(sfr/agt)