Astra Prediksi Penjualan Sepeda Motor Tahun Depan Melesu
CNN Indonesia
Kamis, 22 Nov 2018 11:22 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
PT Astra Honda Motor memperkirakan pasar sepeda motor tahun depan bergerak datar di angka 6,2-6,3 juta unit, atau setara dengan target total penjualan tahun ini. (Dok. Honda)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra Honda Motor (AHM) memprediksi penjualan sepeda motor tahun depan bakal stagnan alias melesu dari angka penjualan tahun ini. Pada 2018, anak usaha Astra Grouptersebut menargetkan penjualan sepeda motor sebanyak 4,5-4,7 unit atau tumbuh sekitar 8 persen dari total penjualan tahun lalu yang sebanyak 4,3 juta unit.
Target perseroan tersebut menyesuaikan total penjualan sepeda motor di Indonesia. AHM memperkirakan pasar sepeda motor tahun depan bergerak datar di angka 6,2-6,3 juta unit, atau setara dengan target total penjualan tahun ini.
Direktur Keuangan AHM Erik T. Sadikin menuturkan volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi tantangan pasar sepeda motor tahun depan. Ia mengatakan kondisi itu bakal berdampak pada harga material sepeda motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai tahun ini, kami masih bisa manage. Tetapi tahun depan, kalau terus begini akan ada dampak cukup signifikan," ujarnya dalam Workshop Astra, Rabu (21/11).
Selain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pasar sepeda motor juga dihadapkan pada tren kenaikan tingkat suku bunga acuan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sampai 3,25 persen hingga 2019 dari posisi saat ini sebesar 2 persen.
Erik menyadari jika The Fed kembali mengerek suku bunga, maka BI juga akan menyesuaikan. Kenaikan tingkat suku bunga acuan BI diperkirakan bakal mengerek bunga pinjaman termasuk kredit sepeda motor.
"Kalau suku bunga sudah naik pasti akan berdampak ke daya beli kita. Ujung-ujungnya berdampak ke cicilan bulanan, kalau sudah tinggi (cicilan bulanan) akan menunda pembelian mereka," jelas Erik.
Erik mengatakan tingkat suku bunga acuan BI di level 6 persen saat ini masih aman bagi perseroan. BI seperti diketahui, telah menaikkan tingkat suku bunga acuan sebanyak 175 basis poin (bps) atau enam kali sejak awal tahun hingga November 2018.
Erik berharap pemerintah bisa menjaga pertumbuhan ekonomi tahun depan sejalan dengan menjaga stabilitas harga komoditas pangan. Dengan demikian, konsumsi masyarakat bisa terjaga.
Selain itu, ia juga berharap kondisi politik dan keamanan nasional pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung kondusif supaya ekonomi tumbuh baik.
Penjualan Oktober 2018
Hingga Oktober 2018, AHM telah mengantongi penjualan sepeda motor sebanyak 3,9 juta unit. Dari total penjualan tersebut, merek Honda Beat tercatat paling dominan sekitar 42 persen dari total penjualan disusul oleh seri Vario sekitar 25 persen.
Erik menuturkan kenaikan penjualan sepeda motor ditopang oleh beberapa faktor antara lain; perbaikan harga komoditas batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), dan musim panen yang cukup baik.
"Faktor pendorong penjualan tahun ini yang penting adalah harga komoditas, sehingga mendorong pertumbuhan penjualan di luar Pulau Jawa," jelasnya.
Erik memaparkan pertumbuhan penjualan sepeda motor di luar Pulau Jawa rata-rata mencapai double digit. Rinciannya, pertumbuhan penjualan sepeda motor di Pulau Sumatra mencapai 15 persen, Kalimantan sebesar 30persen, Sulawesi dan Papua masing-masing tumbuh di atas 10 persen.
"Namun market share di luar Pulau Jawa hanya 35 persen, mayoritas 65 persen masih dari Pulau Jawa," ungkap Erik.