Ada Penembakan, ESDM Tunda Beri Lampu Hemat Energi di Papua

CNN Indonesia
Selasa, 04 Des 2018 16:56 WIB
Program bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi ke Papua tertunda sementara pasca-insiden penembakan warga pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ilustrasi lampu. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Program bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) ke Papua tertunda sementara akibat insiden penembakan warga pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Program ini diprioritaskan untuk daerah 4T yakni daerah tertinggal, terdepan, terluar dan daerah transmigrasi.

"Saya mau ke sana tadinya, mau membagikan lampu LTSHE, tapi kalau otoritas di sana bilang tidak, ya tidak bisa," ujarnya Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Someng di Jakarta, Selasa (4/12).

Ia mengungkapkan pihaknya mendapatkan pemberitahuan resmi dari Komando Daerah Militer (Kodam) Papua untuk menunda sementara pengiriman LTSHE ke wilayah tersebut. Pengiriman LTSHE akan kembali dilanjutkan setelah adanya pemberitahuan dari instansi militer Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau militer bilang tidak boleh, maka tunggu acc dulu. Kalau sudah masuk wilayah militer, siapapun yang masuk ini berbahaya, mengancam," ujarnya.

Kementerian ESDM menyediakan paket lampu tenaga surya untuk 120.894 kepala keluarga di Papua dan 16.394 kepala keluarga di Papua Barat. Sebab, sebanyak 2.519 desa di Papua dan Papua Barat belum mendapatkan listrik.

Akan tetapi, program pembagian lampu tersebut terpaksa ditunda untuk sementara akibat insiden penembakan pekerja oleh KKB.


Berdasarkan informasi pemerintah, sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans-Papua meninggal dunia oleh KKB. Para korban merupakan pekerja PT. Istaka Karya (Persero) yang tengah mengerjakan proyek pembanguan jembatan di dua titik, yakni Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

KKB awalnya membunuh 24 pekerja proyek, pada Sabtu (1/12). Kemudian, delapan pekerja proyek lainnya sempat melarikan diri dan bersembunyi di rumah salah satu anggota legislatif daerah setempat.

Namun, pada Minggu (2/12), kelompok tersebut mendatangi rumah itu dan mengeksekusi tujuh orang di antaranya.

(ulf/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER