Pertamina Gandeng Perusahaan Oman Bangun Kilang Bontang

CNN Indonesia
Senin, 10 Des 2018 12:53 WIB
PT Pertamina (Persero) meneken kerja sama dengan perusahaan asal Oman, Overseas Oil & Gas (OOG) guna membangun kilang baru di Bontang.
Ilustrasi kilang minyak. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) meneken kerja sama dengan perusahaan asal Oman, Overseas Oil & Gas (OOG) guna membangun kilang baru di Bontang. Kilang tersebut ditargetkan akan berkapasitas 300 ribu barel per hari.

OOG merupakan badan usaha downstream oil and gas business services asal Muscat, Oman. OOG memenangkan status strategic partner dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek ini bersama Pertamina.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan melalui kerja sama ini, Pertamina akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya dapat mengoptimalkan belanja modal untuk ekspansi kilang lainnya dan program-program konstruksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui kerja sama ini, Pertamina juga akan melakukan offtake bahan bakar yang diproduksi oleh GRR Bontang untuk kebutuhan dalam negeri, terutama bensin, avtur, dan LPG," ujar Adiatma dikutip dari Antara, Senin (10/12).


Menurut dia, dengan ditandatanganinya kerangka kerja sama dengan dengan OOG hari ini, langkah berikutnya yang akan dilakukan Pertamina dan OOG adalah melakukan studi kelayakan pendanaan (bankable feasibility studi).

Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan hal terpenting dari kerja sama ini adalah skema bisnis antar pemerintah (G to G). Perjanjian kerangka kerja akan berlaku selama 12 bulan, di mana setelah dilakukan perjanjian kerangka kerja akan dilanjutkan dengan Bankable Feasibility Study, kemudian Studi Keenjiniringan lanjut proyek kilang yang rencananya berlokasi dekat Kilang Badak LNG.

Kilang Balikpapan

Sementara itu, Adiatma juga menyebut pembangunan kapasitas kilang (RDMP) di Balikpapan akan segera dilakukan oleh Joint Operation 4 perusahaan dalam dan luar negeri, yakni SK Engineering and Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk.

Nilai proyek RDMP Balikpapan diperkirakan mencapai Rp57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan.


"Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100.000 barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari," terang dia.

RDMP Kilang Balikpapan, lanjut Adiatma, akan mengurangi beban impor solar hingga 17 persen. Pasalnya, produksi solar akan meningkat 23 persen atau 30.000 barrel per hari melalui proyek tersebut. RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

"RDMP Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro V," jelas dia.

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan (Refinery Development Master Plan/RDMP) dan dua proyek pembangunan baru (Grass Root Refinery/GRR). (antara/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER