
Dana Terhimpun di Pasar Modal Susut Jadi Rp162,3 Triliun
CNN Indonesia | Kamis, 20/12/2018 15:07 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 17 Desember 2018 mencapai Rp162,3 triliun. Jumlah tersebut susut dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp254,51 triliun.
Berdasarkan data konferensi pers akhir tahun OJK, penghimpunan dana tersebut masih didominasi oleh penerbitan surat utang atau obligasi dan sukuk korporasi mencapai Rp112 triliun. Kendati demikian, jumlah tersebut turun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp156,71 trilun.
Penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp16 triliun juga anjlok dari tahun lalu Rp88,2 triliun. Sementara enerbitan saham baru (Initial Public Offering/IPO) mencapai Rp34 triliun, melonjak dari tahun lalu Rp9,6 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen sebelumnya menuturkan koreksi penghimpunan dana di pasar modal disebabkan perusahaan telah maksimal dalam meraih pendanaan di pasar modal tahun lalu, baik melalui IPO maupun penerbitan surat utang.
Hoesen menyebut kondisi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi pasar yang cenderung volatilitas akibat faktor eksternal dan pelemahan rupiah.
"Mungkin karena tahun 2017 besar sekali (penghimpunan dana di pasar modal), jadi mungkin beberapa perusahaan sudah ambil di sebelumnya," jelas Hoesen beberapa waktu lalu. (agi/agi)
Berdasarkan data konferensi pers akhir tahun OJK, penghimpunan dana tersebut masih didominasi oleh penerbitan surat utang atau obligasi dan sukuk korporasi mencapai Rp112 triliun. Kendati demikian, jumlah tersebut turun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp156,71 trilun.
Penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp16 triliun juga anjlok dari tahun lalu Rp88,2 triliun. Sementara enerbitan saham baru (Initial Public Offering/IPO) mencapai Rp34 triliun, melonjak dari tahun lalu Rp9,6 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen sebelumnya menuturkan koreksi penghimpunan dana di pasar modal disebabkan perusahaan telah maksimal dalam meraih pendanaan di pasar modal tahun lalu, baik melalui IPO maupun penerbitan surat utang.
Hoesen menyebut kondisi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi pasar yang cenderung volatilitas akibat faktor eksternal dan pelemahan rupiah.
"Mungkin karena tahun 2017 besar sekali (penghimpunan dana di pasar modal), jadi mungkin beberapa perusahaan sudah ambil di sebelumnya," jelas Hoesen beberapa waktu lalu. (agi/agi)
ARTIKEL TERKAIT

Aturan Urun Dana Beli Saham Rilis Paling Lambat Januari 2019
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Ekonomi Global Pulih, IHSG Diprediksi Tembus 7.100 pada 2019
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Investor Asing Borong Saham, IHSG Melejit ke Level 6.177
Ekonomi 2 bulan yang lalu
'Kado Natal' bagi Investor Saham di Pengujung Tahun
Ekonomi 2 bulan yang lalu
IHSG Kembali Lunglai ke Level 6.076
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Pelindo II Incar Rp2,5 T dari IPO Pelabuhan Tanjung Priok
Ekonomi 2 bulan yang lalu
BACA JUGA

OJK Diminta Tak Bungkam soal Bunuh Diri Ditagih Rentenir
Nasional • 13 February 2019 04:13
APM Pelajari Aturan Baru Beli Mobil DP 0 Persen
Teknologi • 11 January 2019 14:14
Sempat Temui Dirut BEI, Bukalapak Belum Berniat IPO
Teknologi • 11 January 2019 10:05
Gara-gara Kompetisi Jokowi-Prabowo, Bhinneka.com Tunda IPO
Teknologi • 08 January 2019 15:38
TERPOPULER

Debat Capres, Senjata Mematikan Jokowi dan Titik Lemahnya
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Debat Capres, Prabowo Kuat Retorika, Lemah di Data
Ekonomi 1 jam yang lalu
Debat Capres, Pukulan Impor Prabowo dan Jurus Proyek Jokowi
Ekonomi 5 jam yang lalu