Rupiah Loyo di Tengah Keputusan BI Tahan Suku Bunga

CNN Indonesia
Kamis, 20 Des 2018 16:48 WIB
Rupiah melemah 34 poin atau 0,23 persen pada perdagangan pasar spot sore ini, Kamis (20/12), ke level Rp14.472 dibanding kemarin, yaitu Rp14.439.
Ilustrasi rupiah terhadap dolar AS. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.472 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis sore (20/12). Posisi ini melemah 34 poin atau 0,23 persen dari Rabu sore (19/12) di Rp14.439 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.499 per dolar AS atau melemah dari kemarin di Rp14.380 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama won Korea Selatan minus 0,38 persen, peso Filipina minus 0,15 persen, renminbi China minus 0,09 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, beberapa mata uang Asia lain berhasil berlabuh di zona hijau. Rupee India menguat 0,61 persen, yen Jepang 0,58 persen, dolar Singapura 0,2 persen, dan baht Thailand 0,13 persen.

Sedangkan mayoritas mata uang utama negara maju justru menguat dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,16 persen dari dolar AS. Euro Eropa menguat 0,5 persen, poundsterling Inggris 0,45 persen, franc Swiss 0,35 persen, dolar Australia 0,19 persen, dan dolar Kanada 0,03 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pelemahan rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya terjadi karena merespons kenaikan tingkat bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25-2,5 persen.


Menurutnya, kenaikan bunga acuan pada Desember ini memang telah diekspektasikan oleh pasar, namun pasar tidak memperkirakan bila kenaikan bunga acuan The Fed tahun depan hanya dua kali. "Ini membuat pasar melihat masih ada prospek yang bagus untuk dolar AS," ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/12).

Sementara pengaruh dari pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI justru tidak begitu terasa ke pasar. Sebab, ekspektasinya memang bank sentral nasional menahan tingkat bunga acuannya di posisi 6 persen. (uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER