Jakarta, CNN Indonesia --
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.499 per dolar
Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat pagi (21/12). Posisi ini melemah 26 poin atau 0,18 persen dari perdagangan sebelumnya Rp14.472 per
dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama ringgit Malaysia minus 0,08 persen, peso Filipina minus 0,07 persen, dan yen Jepang minus 0,02 persen. Di sisi lain, won Korea Selatan menguat 0,38 persen, baht Thailand 0,06 persen, dolar Singapura 0,05 persen, dolar Hong Kong 0,04 persen.
Mayoritas mata uang utama negara maju kompak bersandar di zona hijau. Terbukti, dolar Australia menguat 0,13 persen, franc Swiss 0,07 persen, dolar Kanada 0,06 persen, poundsterling Inggris 0,03 persen, dan euro Eropa 0,03 persen. Hanya rubel Rusia yang stagnan di hadapan dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah masih cenderung melemah pada hari ini, karena belum ada sentimen baru yang berpotensi menopang penguatan bagi mata uang Garuda.
"Rupiah masih cenderung bertahan dari potensi pelemahan lebih lanjut," ujarnya, Jumat (21/12).
Sementara sentimen bank sentral AS, Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) masih mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Namun, kedua sentimen itu justru membuat rupiah melemah.
Sedangkan sentimen lain, seperti proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK), masing-masing sebesar 12-13 persen dan 11 persen justru tidak mampu menopang rupiah.
(uli/lav)