Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.180 per
dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat pagi (18/1). Posisi ini menguat tipis 11,5 poin atau 0,08 persen dari penutupan kemarin di posisi Rp14.191 per dolar AS.
Di kawasan Asia, sejumlah mata uang bersandar di zona hijau bersama rupiah, seperti baht Thailand menguat 0,15 persen, won Korea Selatan 0,1 persen, dan dolar Singaprua 0,03 persen.
Namun, beberapa diantaranya berlabuh ke zona merah, seperti peso Filipina melemah 0,93 persen, yen Jepang minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen. Sementara ringgit Malaysia stagnan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kalangan negara maju, mata uang utama juga bergerak variasi. Beberapa mata uang kompak menguat 0,03 persen dari dolar AS, seperti dolar Kanada, euro Eropa, dan franc Swiss.
Sedangkan beberapa diantaranya melemah dari mata uang Negeri Paman Sam. Mulai dari rubel Rusia yang melemah 16,86 persen, poundsterling Inggris minus 0,1 persen, dan dolar Australia minus 0,01 persen.
Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.100-14.200 per dolar AS sepanjang hari ini dengan kecenderungan menguat.
Meski begitu, ada sentimen yang masih perlu diwaspadai bagi laju mata uang Garuda, khususnya berupa sentimen eksternal. Misalnya, sikap pelaku pasar yang menghindari aset berisiko, seperti mata uang Asia.
"Selain itu ada potensi sentimen negatif yang datang dari zona Eropa, di mana ada ancaman perlambatan (ekonomi) dan perkembangan Brexit," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (18/1).
(uli/agi)