Modal Asing Mulai Masuk, BI Yakin Rupiah Stabil Tahun Ini

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jan 2019 13:24 WIB
Bank Indonesia mencatat aliran modal Asing yang masuk ke Indonesia pada kuartal IV 2018 mencapai US$12,5 miliar.
Ilustrasi nilai tukar rupiah. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) meyakini pergerakan nilai tukar rupiah tahun ini lebih stabil dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini bakal ditopang aliran modal asing (capital inflow) ke Indonesia yang diperkirakan meningkat.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing mulai masuk pada akhir tahun lalu dan bakal berlanjut di tahun ini. Sepanjang kuartal IV 2018, aliran modal asing yang masuk mencapai US$12,5 miliar. Ini membuat nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga 15 Januari 2019 menguat 2,04 persen. 

Sementara itu, depresasi rupiah sepanjang tahun lalu tercatat sebesar 5,85 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masuknya arus modal asing dan faktor lain mendorong rupiah menguat dan stabil," kata Perry di Gedung DPR, Rabu (17/1).


Perry juga memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) tahun ini bakal membaik yaitu sekitar 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Perbaikan posisi CAD bakal ditopang impor yang kemungkinan menurun seiring kebijakan pemerintah.

Pemerintah sebelumnya mengeluarkan kebijakan untuk menekan impor, seperti perluasan implementasi B20 dan kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh) untuk 1.147 barang impor.

"Kami berkoordinasi dengan pemerintah untuk kendalikan CAD dalam batas aman tidak lebih 3 persen dari PDB," kata Perry.

Faktor lainnya yang akan mendorong stabilitas rupiah, lanjut Perry adalah posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia yang terus menguat. Meskipun sempat turun pada beberapa bulan sebelumnya, namun pada akhir Desember 2018 posisi cadev tercatat sebesar S$120,7 miliar atau meningkat US$3,5 miliar dibandingkan posisi akhir November US$117,2 miliar.


Perry bilang jumlah cadev lebih dari cukup untuk pembiayaan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta stabilitas nilai tukar.

"Pasar valuta asing dalam negeri juga semakin berkembang tidak hanya spot tetapi juga transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) yang semakin mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," imbuhnya.

Secara keseluruhan, bank sentral melihat ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. BI memperkirakan ekonomi bisa tumbuh di rentang 5-5,4 persen dengan titik tengah di posisi 5,2 persen.

Target pertumbuhan ekonomi oleh BI lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang dipasang pemerintah sebesar 5,3 persen. BI juga memperkirakan inflasi tetap terkendali sesuai sasaran yaitu 3,5 plus minus 1 persen di 2019. (ulf/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER