PBB Ramal Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2019-2020 Mandek

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jan 2019 11:00 WIB
PBB melalui laporan bertajuk Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia PBB 2019 meramalkan ekonomi dunia pada 2019-2020 akan mandek di level 3 persen.
Ilustrasi. (AFP PHOTO /Jaafar ASHTIYEH).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019-2020 akan mandek di level 3 persen. Dalam laporan bertajuk Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia PBB 2019 yang diluncurkan di Markas PBB, Senin (21/1) kemarin, mereka menyatakan pertumbuhan tersebut turun jika dibandingkan 2018.

Pada 2018 ini, ekonomi dunia masih bisa tumbuh ke level 3,1 persen. Selain dunia, laporan tersebut juga mengulas kinerja ekonomi beberapa negara di dunia. 

Ulasan pertama, terkait ekonomi AS. PBB memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam pada 2019 akan melambat menjadi 2,5 persen. Pelambatan ekonomi akan semakin menjadi pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB memperkirakan ekonomi AS pada 2020 hanya akan tumbuh 2 persen. "Karena dorongan dari stimulus fiskal di AS pada 2018 berkurang di 2019 dan 2020,"  kata laporan PBB tersebut seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/1).


Ulasan kedua, terkait ekonomi Uni Eropa. PBB memperkirakan ekonomi Uni Eropa masih akan tumbuh stabil di kisaran 2 persen.

Ulasan ketiga, berkaitan dengan China. PBB memperkirakan ekonomi China yang pada 2018 tumbuh 6,4 persen akan terus melemah. Pada 2019 ini mereka memperkirakan China hanya akan mampu tumbuh di level 6,3 persen.

Selain mengulas soal kinerja pertumbuhan ekonomi beberapa negara tersebut, PBB melalui laporan tersebut juga menyampaikan ulasan mereka soal permasalahan ekonomi yang dihadapi dunia saat ini. Menurut mereka, ekonomi dunia saat ini tidak tumbuh secara merata. 

Di saat beberapa negara tumbuh, negara di beberapa belahan dunia lain justru tumbuh mandek. Masalah tersebut berdampak pada upaya penurunan angka kemiskinan.

"Mengentaskan kemiskinan pada 2030, akan membutuhkan pertumbuhan dua digit di Afrika," katanya. 

(antara/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER