Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk akan mengantar dua anak usahanya; PT Wijaya Karya Realty (
Wika Realty) dan PT Wijaya Karya Industri Konstruksi (Wika Industri Konstruksi) melantai di Bursa Efek Indonesia (
BEI) tahun ini. Melalui aksi tersebut, diharapkan dana segar Rp4 triliun bisa dihimpun.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan Wika Realty akan melakukan penawaran umum saham perdana (
Initial Public Offering/IPO) pada semester I 2019. Kemudian, Wika Industri Konstruksi akan melepas saham ke publik pada semester selanjutnya.
"Wika Realty pakai buku Desember 2018, kalau Wika Industri Konstruksi pakai buku Juni 2019," tutur Steve, Senin (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, masing-masing perusahaan menargetkan mendapatkan dana dari aksi korporasi itu minimal Rp1,5 triliun. Namun, induk perusahaan masih berharap anak usahanya bisa meraup setidaknya Rp2 triliun.
Selain IPO anak usaha, Wijaya Karya juga akan mencari pendanaan eksternal melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh anak usahanya. Hanya saja, Steve belum bisa memberikan kepastian kapan rencana itu direalisasikan.
"Kami lihat dulu harganya, oke atau tidak, anak perusahaannya siapa juga lihat dulu," jelas Steve.
Tak kehabisan akal, perusahaan juga bakal menerbitkan
perpetual bond tahun ini. Bila sesuai rencana, Wijaya Karya akan menerbitkan
perpetual bond secara bertahap dengan nilai total Rp2 triliun dan bunga 10,5 persen.
Wijaya Karya sudah mulai melakukan masa penawaran sejak 9 Januari lalu. Sementara, penerbitan
perpetual bond akan dilakukan pada akhir bulan ini. "Untuk berapanya bulan ini belum tahu lihat besok," pungkas Steve.
(aud/agt)