Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (
BKPM) percaya diri bahwa pertumbuhan
investasi di Tanah Air pada tahun ini bisa mencapai double digit, setelah sempat melambat pada tahun lalu.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan optimisme itu didasari oleh tanda-tanda pemulihan yang semakin kuat sejak akhir tahun lalu.
"Menjelang akhir tahun lalu ada tanda 'recovery' (pemulihan). Pada awal tahun ini 'recovery' semakin kencang. Tahun ini kami pede, pertumbuhan investasi bisa double digit," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data BKPM, realisasi investasi untuk periode 2018 mencapai Rp721,3 triliun atau naik tipis hanya 4,1 persen dibandingkan 2017, yaitu sebesar Rp678,8 triliun.
Thomas menyebutkan pertumbuhan investasi sepanjang tahun lalu merupakan yang terberat yang dilalui Indonesia. Ia bahkan menyebut investasi asing untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir mengalami penurunan tahun ini.
"Tahun lalu penanaman modal asing (PMA) turun 8,8 persen biasanya 'double digit'. Kalau pakai formula FDI (Foreign Direct Investment) lebih parah lagi, minus 30 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
[Gambas:Video CNN]Meski sulit, kondisi serupa juga dialami negara-negara di seluruh dunia. Hal itu berdasarkan data PBB di mana FDI tercatat turun 20 persen.
Tahun ini, BKPM menargetkan realisasi investasi mencapai Rp792,3 triliun naik dari pencapaian realisasi investasi sepanjang 2018 sebesar Rp721,3 triliun.
Kondisi positif pasca Pemilu diyakini dapat menggenjot realisasi investasi yang sebelum Pemilu masih dibayangi aksi 'wait and see'.
(fra/bir)