BEI Buka Peluang Transaksi Reksa Dana Pakai Kartu Kredit

CNN Indonesia
Kamis, 21 Mar 2019 10:01 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang transaksi reksa dana bisa dilakukan dengan kartu kredit. Mereka sedang membuat kajian atas wacana tersebut.
Ilustrasi kartu kredit. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mewacanakan aturan mengenai transaksi reksa dana dengan fasilitas kartu kredit. Wacana dimunculkan untuk mempermudah investor setiap kali membeli unit baru setiap bulannya.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan baru melakukan kajian apakah penggunaan kartu kredit memungkinkan sebagai alat transaksi portofolio reksa dana. Selama ini, investor hanya punya dua pilihan, yakni mentransfer langsung atau ditarik secara otomatis dari tabungan bank yang sudah bekerja sama dengan perusahaan manajer investasi tempat investor membeli reksa dana.

"Ini tidak langsung (pembelian di saham) ya tapi melalui reksa dana. Jadi bukan saham, namun reksa dana. Masih proses kajian," ucap Inarno kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia enggan membeberkan lebih lanjut terkait proses kajian yang dilakukan. Inarno juga tak memberi kepastian kapan kebijakan ini bisa diimplementasikan.


Secara terpisah, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menuturkan kajian ini dilakukan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak perbankan. Tujuannya untuk memberikan kapasitas lebih kepada investor dalam berinvestasi di portofolio reksa dana.

"Diharapkan itu penggunaan terbatas, bisa digunakan alat pembayaran dengan komitmen penyelesaian tepat waktu tanpa menunda," ucap Hasan.

Ia berujar fasilitas kartu kredit ini akan membantu masyarakat untuk melakukan pembelian unit reksa dana ketika momentum pasar sedang positif, tapi dana di tabungan dan dompet sudah menipis. Dengan kata lain, investasi reksa dana tak hanya bisa dilakukan ketika masyarakat baru saja menerima gaji.

"Karena momentum beli tidak selalu muncul saat di mana masa gajian itu terjadi, alat pembayaran itu yang dicarikan solusianya," pungkas Hasan.

[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER