Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan
Lion Air telah mulai mengerjakan penawaran perdana
saham (
Initial Public Offering/
IPO) senilai US$1 miliar atau setara Rp14 triliun.
Dikutip dari
Reuters, Kamis (21/3), upaya pelepasan saham di lantai bursa ini seiring upaya untuk melewati kecelakaan pada Oktober tahun lalu yang menewaskan 189 orang di dalamnya.
Dalam informasi yang mengutip laporan
Bloomberg tersebut, perusahaan nasional itu bekerja sama dengan para penasihat keuangan dan penjamin emisi untuk merealisasikan rencana IPO yang diperkirakan berlangsung tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Lion Air pernah menyampaikan rencana pelepasan saham perusahaan, namun belum juga merealisasikan aksi korporasi tersebut.
Pada 2014, perusahaan melayangkan rencana IPO untuk mengumpulkan hingga US$1 miliar tetapi tidak berhasil. Kemudian Lion Air menunda IPO pada 2016 karena kondisi pasar yang lemah.
Hingga berita ini diturunkan,
CNNIndonesia.com belum memperoleh konfirmasi dari Lion Air.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Lion Air sempat berencana melakukan IPO pada 2016, namun ditunda karena kondisi pasar saham yang melemah.
Saat itu, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana mengatakan rencana IPO tetap ada dalam program. Dia berharap perusahaannya bisa meraup dana sekitar Rp 10 triliun dari proses penjualan saham.
Kala itu, Rusdi mengungkapkan bahwa sebagian dana IPO akan digunakan untuk berekspansi di bandara udara. Saat itu, Lion juga memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, yang rencananya dipakai di jalur padat domestik.
[Gambas:Video CNN] (reuters/lav)