Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Angkasa Pura I (Persero) mengakui
tarif mahal telah menjadi biang penyebab penurunan penumpang
pesawat rute domestik di bandara-bandara yang mereka kelolaan. Hanya saja, tarif bukan satu-satunya alasan pemicu penurunan penumpang pesawat tersebut.
Sekretaris Perusahaan AP I Handy Heryudhitiawan mengungkapkan ada dua alasan lain yang juga berperan dalam menurunkan jumlah penumpang.
Pertama, secara tren, awal tahun merupakan masa sepi penumpang (
low season).
Maklum, pada awal tahun orang banyak yang pergi berlibur. Kecenderungan peningkatan aktivitas liburan masyarakat biasanya baru terjadi Mei yang kebetulan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Pada momen tersebut biasanya, jumlah penumpang per hari naik mendekati 10 persen hingga 12 persen dibanding hari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, libur anak sekolah akan meningkatkan jumlah pengguna angkutan udara," tutur Handy kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (2/4).
Kemudian, faktor kedua pemicu penurunan penumpang pesawat domestik adalah beroperasinya Tol Trans Jawa pada akhir tahun kemarin. Menurutnya, harga tiket pesawat yang naik bikin masyarakat beralih menggunakan Tol Trans Jawa.
Sebagai perbandingan, tarif pesawat Jakarta-Surabaya jika melihat agen perjalanan daring paling murah Rp1,03 juta. Sementara itu dengan tujuan yang sama melalui Tol Trans Jawa, tarif untuk kendaraan golongan I hanya Rp650.500 .
Tak heran, jika kehadiran Tol Trans Jawa cukup menekan penumpang rute domestik di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Bandara Adi Soemarmo, Solo, dan Bandara Juanda, Surabaya.
"Karena akses tol sudah tersambung, maka masyarakat semakin pandai berhitung mana yang lebih efisien dan efektif. Apakah menggunakan pesawat, atau lewat darat," jelas Handy.
[Gambas:Video CNN]
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penumpang pesawat terbang rute domestik pada Februari 2019 sebesar 5,63 juta. Jumlah penumpang tersebut turun 15,46 persen dibandingkan Januari yang masih mencapai 6,67 juta.
Sejatinya, penurunan penumpang pesawat juga terjadi secara tahunan (year-on-year). Pada Februari tahun lalu, penumpang pesawat rute domestik tercatat 6,91 juta penumpang.
Artinya, pengguna rute domestik melemah 18,51 persen secara tahunan. Beberapa bandara utama yang mengalami penurunan penumpang antara lain Bandara Hasanudin sebesar 20,17 persen, Bandara Juanda turun sebanyak 19,71 persen, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai yang turun 7,73 persen secara tahunan.
Seluruh bandara ini merupakan bagian dari 13 bandara kelolaan AP I.
(glh/agt)