Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) memastikan PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (
medium term notes/
MTN) sebesar Rp500 miliar. Obligasi ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk membayar tunggakan klaim polis jatuh tempo senilai Rp802 miliar.
"Nilainya Rp500 miliar," kata Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Tangerang, Jumat (5/4).
Ia menuturkan manajeman Jiwasraya telah menyambangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna membahas strategi perseroan dalam memenuhi tanggung jawab kepada nasabah. Selanjutnya, ia menargetkan proses penerbitan obligasi selesai pada Mei 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua minggu yang lalu (bertemu OJK). Ini tahapannya, mudah-mudahan 13 Mei nanti sudah selesai," tuturnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan pihaknya akan menerbitkan surat utang berbentuk MTN. Namun, Hexana tidak membeberkan besarnya penerbitan MTN tersebut.
"Inisiatif-inisiatif sudah masuk fase eksekusi, tentu harus dipatuhi prosedur pasar modal. Karena
code of conduct (dokumen tertulis) saya belum bisa
disclose," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Hexana menyatakan aksi korporasi ini rencananya akan dilakukan pada kuartal II 2019. Di sisi lain, Jiwasraya berjanji kepada nasabah untuk mulai membayar tunggakan polis pada kuartal II 2019 secara bertahap, namun sifatnya tentatif.
Perusahaan pelat merah itu terpaksa menunda pembayaran klaim untuk produk asuransi tabungan rencana (
saving plan) yang jatuh tempo pada Oktober 2018 lalu akibat tekanan likuiditas. Penundaan dilakukan kepada 711 pemilik polis dengan total klaim Rp802 miliar.
Selain menerbitkan obligasi, perusahaan juga membentuk perusahaan baru. Ia meyakini perusahaan baru yang akan diberi nama Jiwasraya Putra itu bakal membantu penyehatan kas Jiwasraya. Terlebih anak usaha barunya itu akan melibatkan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel (Persero).
[Gambas:Video CNN] (ulf/lav)