Potensi Devisa Wisata Halal Diramal Capai Rp140 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 09 Apr 2019 16:05 WIB
Potensi penerimaan devisa dari sektor pariwisata halal tahun ini diperkirakan bisa mencapai US$5,5 miliar-US$10 miliar atau setara Rp77 triliun-Rp140 triliun
Ilustrasi devisa. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memperkirakan potensi penerimaan devisa dari sektor pariwisata halal tahun ini mencapai sekitar US$5,5 miliar-US$10 miliar atau setara Rp77 triliun-Rp140 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar Amerika Serikat).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan potensi devisa tersebut mengacu pada target jumlah wisatawan muslim sebanyak 5 juta atau 25 persen dari total target wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun ini.

Arief menyebut rata-rata pengeluaran per wisatawan biasanya mencapai US$1.100 atau setara Rp15,4 juta untuk wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Sementara wisatawan dari Timur Tengah, menurut dia, biasanya pengeluarannya lebih besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Karena wisatawan mancanegara yang dekat seperti Singapura dan Malaysia pengeluarannya lebih kecil, kalau yang dari Timur Tengah bisa hampir US$2.000 (Rp28 juta)," kata Arief.

Ia pun menargetkan total devisa sektor pariwisata yang masuk ke Indonesia tahun ini US$17,6 miliar atau Rp246,4 triliun. Angka itu turun dari target semula yang mencapai US$20 miliar atau Rp280 triliun.

Tahun ini, Indonesia berhasil menempati peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal populer di dunia. Hal itu mengacu pada studi Global Muslim Travel Index (GMTI) yang dilakukan oleh Mastercard-CrescentRating.


Sebelumnya, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Malaysia. Namun, pada tahun ini, Indonesia dan Malaysia sama-sama berada di posisi pertama.

Arief menambahkan posisi pertama sebagai destinasi wisata halal dunia sudah lama menjadi target pemerintah. Pasalnya, menurut dia, akses dan budaya pariwisata yang ada di Indonesia sebenarnya tak kalah dengan Malaysia. (aud/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER