Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Senior
Faisal Basri resmi mengumumkan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) Presiden
Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2019.
"Akal sehat dan kesadaran nurani yang akhirnya membimbing saya memilih Jokowi," ujar Faisal dalam akun
Twitter resminya, Sabtu (13/4).
Dukungannya tak hanya sebatas disampaikan melalui pernyataan. Ia juga membuat puisi berjudul "Di Puncak Gundang Masih Ada Asa" yang dipublikasikan dalam blog pribadinya.
Burung pipit itu tak kuasa lagi menahan diamDi tengah gemuruh kicau memekakkan telingaIa menepi seraya menatap ke langitAwan pekat bergulung-gulung
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air mata tertahan di kelopakTak kuasa lagi melontarkan amarahSenyumnya tak lagi menyembulTak ada lagi senda gurauHari penantian segera tibaMusyawarah burung-burungMempertaruhkan masa depan habitatnyaDari serangan sekawanan elang hitam kelam penuh dahaga
Mereka berkedok paras garudaBerbulu cendrawasihMeniru kicauan murai batuBerperangai jinak-jinak merpatiSang pipit tetap elingKesadaran nuraninya memperteguh sikapAkal sehatnya menjadi perisaiDi ujung penat tak terperikanHati hati yang bekuCair satu satuIa pilih titianYang lebih menjanjikan harapanSurabaya, 13 April 2019
Faisal Basri sebelumnya juga telah memperlihatkan dukungannya kepada pasangan capres cawapres nomor urut 01 ini dengan hadir sebagai pembicara dalam kampanye ekonomi 2019 dalam bentuk orasi kebudayaan bertajuk "Panggung Kabaret Tek.. Jing.. Tek.. Jing..
Dalam undangan acara yang digelar pada Kamis (11/4) itu tertulis pakaian yang digunakan (dress code) yakni atasan putih #01.
Dalam acara tersebut Faisal Basri mengkritik emak-emak pendukung kubu capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang kerap berdemo menyebut harga kebutuhan pokok tinggi. Menurut dia, protes emak-emak tersebut tak menggambarkan kondisi sesungguhnya. Ia pun menjabarkan data yang menunjukkan kondisi sebaliknya.
"Ibu-ibu dari kubu penantang yang tampil sebagai politis dadakan itu tidak mewakili banyak ibu-ibu sebenarnya. Uang Rp100 ribu masih bisa digunakan untuk banyak hal," terangnya.
Tak hanya mengkritik emak-emak, Faisal pun menyebut Indonesia jauh dari investasi asing. Ia memaparkan data yang menunjukkan pertumbuhan investasi langsung asing di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga, bahkan negara komunis sekali pun, seperti Vietnam
(agi)