Jakarta, CNN Indonesia -- CEO
Boeing Dennies Muilenburg mengatakan
kecelakaan pesawat produksi perusahaannya yang menimpa Ethiopian Airlines dan
Lion Air beberapa waktu lalu kemungkinan besar terjadi karena pilot tidak 'sepenuhnya' mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Boeing ketika ada masalah dalam penerbangan.
Menurutnya, sistem keselamatan yang diterapkan pada Boeing 737 Max 8 yang mengalami kecelakaan kemarin sudah dirancang dengan baik. Perangkat lunak yang ia sebut dengan nama MCAS, dan digunakan pada pesawat tersebut sudah memenuhi kriteria desain dan keselamatan Boeing dan mematuhi persyaratan yang ditentukan.
Ia mengatakan Boeing tidak menemukan masalah teknis dalam membangun sistem tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kami merancang sistem ini, pahami bahwa pesawat ini diterbangkan oleh tangan pilot," katanya seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (30/4).
Meskipun berkata demikian, Muilenburg mengatakan Boeing tetap akan memperbaiki diri. Ia mengatakan Boeing akan tetap melakukan perbaikan untuk membuat masyarakat bisa terbang secara nyaman dan aman.
"Kami telah mengindentifikasi cara meningkatkan keamanan tersebut. Aku yakin kami akan membuat pesawat teraman di udara untuk terbang," katanya.
"Adalah tanggung jawab kami menghilangkan risiko terbang," tambahnya.
Sebagai informasi kecelakaan menimpa dua pesawat produksi Boeing dalam waktu kurang dari empat bulan. Kecelakaan pertama terjadi pada pesawat Boeing Max 8 yang dioperasikan oleh Lion Air pada 29 Oktober lalu.
[Gambas:Video CNN]
Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang serta enam awak dan dua pilot. Kecelakaan kedua yang menewaskan 157 penumpang, menimpa pesawat yang dioperasikan Ethiopian Airlines.
Pejabat Ethiopia mengatakan pilot yang menerbangkan Ethiopian Airlines sebenarnya sudah berulang kali melakukan semua prosedur yang ditetapkan Boeing sebelum kecelakaan terjadi. Tapi, tetap saja pesawat tidak bisa dikendalikan dan akhirnya jatuh.
(cnn.com/agt)