Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Jasa Marga (Persero) Tbk akan menerbitkan dua jenis
obligasi demi mendukung pendanaan
belanja modal perseroan dalam jangka menengah. Dua instrumen yang akan diterbitkan tersebut akan berbentuk obligasi dengan kupon nol (
zero coupon bonds) dan
step up coupon bond.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan perseroan akan melakukan investasi yang masif dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa di antaranya adalah tol Jakarta
Outer Ring Road II, Tol Jakarta-Cikampek
Elevated, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Pandaan-Malang, dan Tol Manado-Bitung.
Bahkan, di tahun ini, perseroan berharap bisa menambah panjang tol operasional sepanjang 254 km. Untuk mencapai target tersebut, perseroan butuh dana besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi tinggi ini memberikan beban keuangan besar. "Ini senantiasa bisa diatasi dengan
scheme funding, salah satunya adalah dua skema baru yang akan kami coba lakukan nantinya yakni
zero coupon bonds dan
step up coupon bonds," jelas Desi, Senin (6/5).
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal merinci dua jenis obligasi tersebut. Di dalam
step up coupon bonds, perseroan akan membayar kupon lebih rendah di awal-awal masa cicilan. Namun, jumlah pembayaran kuponnya akan semakin besar, sehingga nantinya yang dibayarkan akan melebihi tingkat bunga di pasar menjelang tenggat waktunya.
Menurut Donny, obligasi ini bisa meringankan beban bunga perusahaan karena kupon dibayar sesuai dengan ukuran arus kas perseroan. "Tapi secara total dari awal hingga akhir, beban bunga perseroan ya sama saja hitungannya," jelas Donny.
Sementara untuk
zero coupon bond, perseroan akan menghimpun dana lebih kecil dari nilai asli obligasi tersebut. Misalkan, Jasa Marga melepas obligasi bernilai Rp100 miliar, tapi hanya menghimpun dana secara harga diskonto yakni Rp80 miliar saja.
Tetapi, investor masih memegang obligasi tersebut dengan nilai Rp100 miliar, sehingga selisih antara harga dengan harga diskon sebesar Rp20 miliar akan menjadi keuntungan bagi investor.
[Gambas:Video CNN]"Ini bukan berarti kuponnya benar-benar nol persen, tapi ini instrumen utang yang
discounted, di mana kami akan kembalikan pembayarannya sesuai nilai pokok obligasinya," tutur dia.
Hanya saja, Donny tak menyebut, kapan sejatinya dua obligasi ini diterbitkan. Sebenarnya, proses penerbitan bisa dilakukan dengan cepat, namun saat ini manajemen tengah menentukan tingkat kupon yang tepat agar tidak membebani keuangan.
"Kami juga tidak menargetkan berapa besar target raihan dana dari penerbitan obligasi ini. Saat ini kami sedang melakukan edukasi dengan market, kami juga sudah
secure pembiayaan dari instrumen lainnya, jadi tidak ada tekanan untuk segera menerbitkan obligasi tersebut," jelas dia.
Sebelumnya, perseroan sudah menerbitkan beberapa instrumen pendanaan seperti sekuritisasi aset pada 2017 silam sebesar Rp2 triliun,
project bond di tahun yang sama sebesar Rp1,5 triliun, Komodo Bond sebesar Rp4 triliun, Reksa Dana Pendapatan tetap (RDPT) sebesar Rp1,4 triliun, dan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) pada April dengan jumlah Rp423,5 miliar.
(glh/agt)