Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (
IMF) melaporkan pertumbuhan volume
perdagangan dunia kian melambat. Pada kuartal I 2019, pertumbuhannya hanya sekitar 0,5 persen secara tahunan setelah merosot di bawah 2 persen pada kuartal keempat 2018.
"Pertumbuhan perdagangan global yang bergerak seiring dengan perlambatan
investasi sebesar 0,5 persen pada kuartal I 2019, laju terlambat sejak 2012," ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam transkrip konferensi pers peluncuran
World Economic Outlook Juli 2019 yang dikutip dari situs resmi
IMF, Rabu (24/3).
Dalam laporan edisi Juli 2019 tersebut, perlambatan pertumbuhan perdagangan global terjadi, terutama pada negara berkembang di kawasan Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, prospek perdagangan global diperkirakan masih lemah. Hal itu tak lepas dari masih panasnya tensi perdagangan global akibat
perang dagang. Konsekuensinya, aktivitas investasi terancam terhambat. Terlebih, sebelumnya investor masih dibayangi oleh ketidakpastian.
"Sentimen bisnis dan survei terhadap manajer pembelian, misalnya, menunjukkan proyeksi industri dan perdagangan yang lemah, pandangan pesimistis khususnya pada pemesanan baru," tulis laporan tersebut.
Sementara itu, sentimen terhadap sektor jasa masih relatif bagus sehingga mampu menopang pertumbuhan lapangan kerja. Imbasnya, sentimen konsumen masih cukup kuat dan terjadi kenaikan upah kerja di beberapa negara.
Semakin lesunya perdagangan global menjadi salah satu penyebab IMF menyeret proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 dan 2020. Dalam WEO Juli 2019 yang dirilis kemarin, IMF meramalkan ekonomi dunia pada tahun ini hanya akan menyentuh 3,2 persen, atau turun dibandingkan proyeksi April yang masih 3,3 persen.
Sementara itu untuk 2020, mereka meramalkan ekonomi dunia akan tumbuh 3,5 persen, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang 3,6 persen.
[Gambas:Video CNN] (sfr/bir)