Jakarta, CNN Indonesia --
Mata uang euro terperosok nyaris mendekati level terendahnya dalam dua bulan terakhir pada perdagangan Kamis (25/7).
Euro lemah jelang pertemuan bank sentral Eropa (
ECB), yang mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter.
Sejumlah analis memperkirakan bank sentral Eropa akan memangkas suku bunga acuan. Ekspektasi itu meningkat dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan pelemahan mata uang wilayah.
Juni lalu, Gubernur ECB Mario Draghi mengatakan tanpa perbaikan, euro zone butuh stimulus tambahan. Ini bisa berarti bahwa bank sentral tidak akan menunggu kondisi ekonomi wilayahnya memburuk tanpa mengambil tindakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei bulan-bulan terakhir yang dilakukan ECB menunjukkan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua dan ketiga. Padahal, pada Januari-Maret, ekonomi wilayah Eropa berhasil tumbuh 0,4 persen.
Pertumbuhan yang lebih lambat diyakini akan mempengaruhi target inflasi bank sentral. Pada Juni 2019, inflasi wilayah Eropa sebesar 1,3 persen.
"Minggu ini, sepertinya ECB akan melakukan pembicaraan sebelum memutuskan menurukan suku bunga acuan," ujar Ekonom ING Carsten Brzeski, mengutip
AFP.
Sekadar mengingatkan, euro jatuh 2 persen pada bulan ini. "Saya melihat banyak pelemahan untuk euro. Tidak ada pertanda baik datang dari Eropa saat ini," jelas Tsutomu Soma, Ekonom di SBI Securities Tokyo.
[Gambas:Video CNN] (afp/bir)