
Tim OJK Punya Waktu 10 Hari Evaluasi Sistem TI Bank Mandiri
CNN Indonesia | Senin, 29/07/2019 15:42 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menanti hasil pemeriksaan tim yang diturunkan ke PT Bank Mandiri (Tbk) yang rencananya rampung akhir pekan ini. Hal itu sebagai tindak lanjut atas insiden kesalahan data saldo rekening nasabah perseroan yang terjadi pada Sabtu (20/7) lalu.
Kepala Departemen Pengawasan Bank I OJK Hizbullah mengungkapkan tim dari instansinya memeriksa sistem informasi dan teknologi (IT) Bank Mandiri sejak Senin (20/7) lalu. Proses pemeriksaan ditargetkan menghabiskan waktu 10 hari dan diharapkan sudah membuahkan hasil pada Jumat (4/8) pekan ini.
"Sampai saat ini, kami masih menurunkan tim pemeriksaan di Bank Mandiri untuk mengecek atau meneliti secara lebih detail dan mendalam IT Bank Mandiri, dengan mengevaluasi secara keseluruhan di mana kelemahan yang ada agar bisa diperbaiki ke depan," ujar Hizbullah dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman, Senin (29/6).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, penyebab kesalahan data saldo nasabah adalah malfungsi pada perangkat keras (hardware) pada waktu peralihan sistem. Probabilitas kejadiannya sebenarnya sangat kecil namun ternyata terjadi pada Bank Mandiri.
Apabila ternyata ada kesalahan manusia (human error), OJK dapat menjatuhkan sanksi berupa surat peringatan. Bahkan, jika terbukti kelalaian dilakukan secara sengaja untuk disalahgunakan (fraud) pihak terkait bisa terancam sanksi pidana.
"Tapi, untuk ini, sepertinya tidak ada (fraud) memang murni ada kesalahan di log system-nya," ujarnya.
Tim yang diturunkan OJK juga bertugas membantu perseroan untuk memastikan keandalan dan keamanan sistem IT yang dioperasikan.
Hizbullah mengungkapkan begitu ada kejadian perubahan saldo nasabah, OJK langsung menjalankan fungsi pengawasan dengan langsung mengklarifikasi ke Bank Mandiri.
"OJK sudah melakukan tindakan-tindakan intinya OJK minta mandiri agar dalam permasalahan ini tidak ada nasabah yang dirugikan secara materiil," ujarnya.
OJK juga meminta perseroan untuk memastikan sistem IT yang digunakan sekarang aman untuk ke depannya. Terlebih, perbankan mulai masuk ke era digital.
"Jadi, kami minta evaluasi dan teliti kembali ssmuanya agar kejadian ini (perusabahan saldo rekening nasabah) tidak terulang di masa mendatang," jelasnya.
Lebih lanjut, Hisbullah juga meminta seluruh perbankan untuk selalu memperbarui dan menyempurnakan sistem IT-nya. Hal itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan mengantisipasi serangan siber.
"Hacker selalu berusaha mencoba masuk ke sistem perbankan kita tetapi selama ini, alhamdullilah, sistem masih bisa diamankan oleh perbankan kita," ujarnya.
Sebagai informasi, kesalahan sistem Bank Mandiri pada Sabtu (20/7) berimbas pada perubahan saldo rekening milik sekitar 1,5 juta nasabahnya. Perubahan saldo yang terjadi ada yang berkurang dan ada yang bertambah dari yang semestinya. Manajemen perseroan menyatakan telah memulihkan seluruh sistemnya dan menjamin dana nasabah tetap aman. (sfr/lav)
Kepala Departemen Pengawasan Bank I OJK Hizbullah mengungkapkan tim dari instansinya memeriksa sistem informasi dan teknologi (IT) Bank Mandiri sejak Senin (20/7) lalu. Proses pemeriksaan ditargetkan menghabiskan waktu 10 hari dan diharapkan sudah membuahkan hasil pada Jumat (4/8) pekan ini.
"Sampai saat ini, kami masih menurunkan tim pemeriksaan di Bank Mandiri untuk mengecek atau meneliti secara lebih detail dan mendalam IT Bank Mandiri, dengan mengevaluasi secara keseluruhan di mana kelemahan yang ada agar bisa diperbaiki ke depan," ujar Hizbullah dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman, Senin (29/6).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, penyebab kesalahan data saldo nasabah adalah malfungsi pada perangkat keras (hardware) pada waktu peralihan sistem. Probabilitas kejadiannya sebenarnya sangat kecil namun ternyata terjadi pada Bank Mandiri.
"Tapi, untuk ini, sepertinya tidak ada (fraud) memang murni ada kesalahan di log system-nya," ujarnya.
Tim yang diturunkan OJK juga bertugas membantu perseroan untuk memastikan keandalan dan keamanan sistem IT yang dioperasikan.
Hizbullah mengungkapkan begitu ada kejadian perubahan saldo nasabah, OJK langsung menjalankan fungsi pengawasan dengan langsung mengklarifikasi ke Bank Mandiri.
OJK juga meminta perseroan untuk memastikan sistem IT yang digunakan sekarang aman untuk ke depannya. Terlebih, perbankan mulai masuk ke era digital.
"Jadi, kami minta evaluasi dan teliti kembali ssmuanya agar kejadian ini (perusabahan saldo rekening nasabah) tidak terulang di masa mendatang," jelasnya.
Lebih lanjut, Hisbullah juga meminta seluruh perbankan untuk selalu memperbarui dan menyempurnakan sistem IT-nya. Hal itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan mengantisipasi serangan siber.
"Hacker selalu berusaha mencoba masuk ke sistem perbankan kita tetapi selama ini, alhamdullilah, sistem masih bisa diamankan oleh perbankan kita," ujarnya.
Sebagai informasi, kesalahan sistem Bank Mandiri pada Sabtu (20/7) berimbas pada perubahan saldo rekening milik sekitar 1,5 juta nasabahnya. Perubahan saldo yang terjadi ada yang berkurang dan ada yang bertambah dari yang semestinya. Manajemen perseroan menyatakan telah memulihkan seluruh sistemnya dan menjamin dana nasabah tetap aman. (sfr/lav)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Saldo Nasabah Bank Mandiri Berubah, 90 Persen Kembalikan Uang
Target Integrasi Pelaporan Data Perbankan LPS-OJK-BI Molor
Bank Keberatan, LPS Sebut Pembahasan Dana Resolusi Masih Alot
Semester I 2019, Premi Industri Asuransi Jiwa Susut 10 Persen
Suku Bunga Turun, OJK Optimistis Kredit Tumbuh 11-13 Persen
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK