Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau
BTN berencana menerbitkan
obligasi global junior (junior global bond) senilai US$200 juta- US$250 juta atau Rp2,8 triliun-Rp3,5 triliun. Jumlah itu turun dari rencana sebelumnya sebesar US$300 juta.
Junior global bond adalah surat utang global dengan tenor pendek.
Direktur BTN Nikson L Napitupulu mengatakan instrumen tersebut ditargetkan dapat terbit pada November 2019 atau selambat-lambatnya Januari 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami berharap kalau tidak di November atau selambat-lambatnya di Januari awal supaya kami bisa bukukan CAR (rasio kecukupan modal) di Januari." katanya, Senin (19/8).
Ia bilang penerbitan bertujuan untuk memperkuat CAR perseroan sejalan dengan penerapan standar akutansi keuangan (PSAK) 71 yang berlaku pada Januari 2020.
Pasalnya, aturan baru itu mewajibkan perbankan menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak memberikan kredit. Dengan demikian, berpotensi menggerus CAR.
"Kekurangan CKPN akan dibebankan laba di tahan di tahun depan. Untuk mengganjal CAR akan diterbitkan surat utang tadi, dalam rangka menopang CAR agar tidak terdampak PSAK," katanya.
Dengan CAR yang terjaga, maka perseroan bisa tetap menjalankan program sejuta rumah. Ia menargetkan CAR tahun depan di posisi 19 persen.
"Sehingga kami tetap bisa support ekspansi sejuta rumah pemerintah, karena khawatirnya CAR turun lalu ekspansi kami juga terbatas," katanya.
Pada semester I 2019, laba BTN turun 8,4 persen secara tahunan dari Rp1,42 triliun menjadi Rp1,3 triliun.
[Gambas:Video CNN] (ulf/lav)