
Kabar Merger OVO dan DANA, Jurus Grab Saingi Gopay
CNN Indonesia | Rabu, 11/09/2019 13:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Grab dikabarkan sedang melakukan pembicaraan untuk menggabungkan (merger) perusahaan uang elektronik OVO dengan DANA untuk menyaingi usaha uang elektronik milik Gojek yakni Gopay.
Dikutip dari Reuters, Rabu (11/9), penggabungan itu akan dilakukan Grab dengan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini digenggam oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) sebelum menggabungkannya dengan OVO. Menurut salah satu sumber, langkah tersebut masih dalam tahap awal sehingga belum ada penjelasan lebih lanjut.
"Ini merupakan pertarungan antara Grab dan Gojek," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, sumber tersebut enggan membeberkan nilai akuisisi saham DANA yang akan dilakukan Grab. Menurut Finance Asia, saat ini OVO memiliki valuasi sebesar US$2,9 miliar, sementara belum ada data mengenai valuasi DANA.
Selain itu, pembicaraan mengenai struktur kepemilikan masih perlu dibicarakan dengan Bank Indonesia lantaran ada batasan kepemilikan asing di dalam sistem pembayaran digital. Saat ini, Grab disokong pendanaan oleh Softbank, sementara DANA disokong oleh Ant Financial Services Group yang dulunya bernama Alipay.
Nilai kepemilikan Grab di OVO sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, sumber tersebut mengatakan jumlah saham yang dimiliki perusahaan asal Singapura tersebut cukup besar di OVO.
Sumber itu menambahkan bahwa CEO Softbank Masayoshi Son mendukung langkah tersebut. Adapun, rencana ini sempat didiskusikan Son bersama beberapa pejabat pemerintah kala melawat ke Indonesia pada Juli silam.
"Son menyatakan ketertarikannya," imbuhnya.
Sejauh ini, pihak Grab dan OVO enggan merespons kabar tersebut. Sementara DANA tidak mau berkomentar mengenai rumor yang belum sahih.
Rencana ini membuat persaingan keuangan digital di Indonesia kian sengit mengingat sektor ekonomi digital di Indonesia tengah berkembang dengan potensi pasar yang cukup besar yakni 260 juta penduduk.
Ini juga menandai babak baru persaingan antara dua perusahaan rintisan skala besar Grab dan Gojek, yang masing-masing saat ini memiliki valuasi aset sebesar US$14 miliar dan US$10 miliar.
[Gambas:Video CNN] (glh/bir)
Dikutip dari Reuters, Rabu (11/9), penggabungan itu akan dilakukan Grab dengan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini digenggam oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) sebelum menggabungkannya dengan OVO. Menurut salah satu sumber, langkah tersebut masih dalam tahap awal sehingga belum ada penjelasan lebih lanjut.
"Ini merupakan pertarungan antara Grab dan Gojek," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, sumber tersebut enggan membeberkan nilai akuisisi saham DANA yang akan dilakukan Grab. Menurut Finance Asia, saat ini OVO memiliki valuasi sebesar US$2,9 miliar, sementara belum ada data mengenai valuasi DANA.
Nilai kepemilikan Grab di OVO sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, sumber tersebut mengatakan jumlah saham yang dimiliki perusahaan asal Singapura tersebut cukup besar di OVO.
Sumber itu menambahkan bahwa CEO Softbank Masayoshi Son mendukung langkah tersebut. Adapun, rencana ini sempat didiskusikan Son bersama beberapa pejabat pemerintah kala melawat ke Indonesia pada Juli silam.
"Son menyatakan ketertarikannya," imbuhnya.
Rencana ini membuat persaingan keuangan digital di Indonesia kian sengit mengingat sektor ekonomi digital di Indonesia tengah berkembang dengan potensi pasar yang cukup besar yakni 260 juta penduduk.
Ini juga menandai babak baru persaingan antara dua perusahaan rintisan skala besar Grab dan Gojek, yang masing-masing saat ini memiliki valuasi aset sebesar US$14 miliar dan US$10 miliar.
[Gambas:Video CNN] (glh/bir)
ARTIKEL TERKAIT

November, LinkAja Rilis Uang Elektronik Versi Syariah
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Bank Mandiri Segera Polisikan WN Swedia soal Dana Rp800 T
Ekonomi 3 bulan yang lalu
Sempat Pelopori Uang Elektronik, Kini Jepang Jauh Tertinggal
Ekonomi 3 bulan yang lalu
BI Rilis Aturan QRIS, Transaksi QR Code Dibatasi Rp2 Juta
Ekonomi 3 bulan yang lalu
BI: WhatsApp Harus Berbadan Hukum Garap Pembayaran Elektronik
Ekonomi 3 bulan yang lalu
Standar QR Code BI Resmi Berlaku Sabtu Ini
Ekonomi 3 bulan yang lalu
BACA JUGA

Aksi Bela Diri Pevita Pearce di Iklan Gopay Bikin Terkesima
Teknologi • 05 December 2019 14:01
Gopay Eror, Netizen Ramai-ramai Mengeluh di Medsos
Teknologi • 04 December 2019 11:34
Tak Cuma Alat Bayar, Gopay Bantu Pedagang Kecil Raih Mimpi
Teknologi • 29 November 2019 16:58
Gopay Jadi Dompet Digital Paling Banyak Dipakai pada 2019
Teknologi • 29 November 2019 14:43
TERPOPULER

Morgan Stanley Pecat 1.500 Karyawan
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Ahok dan Bos Pertamina Lapor ke Jokowi Soal Persiapan B30
Ekonomi 2 jam yang lalu
Luhut Sebut Bekas Anak Buahnya di KSP Jadi Wadirut PLN
Ekonomi 53 menit yang lalu