Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (
Kemenhub) akan menjadikan
Bandara Nop Deliat di Dekai Yahukimo, Papua (Bandara Dekai) sebagai bandara penghubung dari dan menuju daerah tengah Pulau
Papua. Pasalnya, posisi tengah Papua yang saat ini diwakili oleh Bandara Wamena dinilai terlalu tinggi dan sudah kelebihan kapasitas (
overloaded).
"Bandara Dekai panjang landasan pacunya sudah 2.300 meter, bisa sampai 2.500 meter, dan tanahnya flat (datar), ideal sekali," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari
Antara pada Senin (14/10).
Menurut Budi, alasan Dekai dipilih sebagai lokasi bandara penghubung karena wilayah tersebut dapat dicapai dari selatan dari dua tempat, yakni dari Asmat dan dari Mappi melalui sungai. Bandara Dekai sendiri sudah rampung dengan panjang landasan pacu yang mencapai 2.300 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu ideal sekali karena jumlah tonase yang dapat diangkat itu 200 ton, lalu dibawa dengan mobil cuma 45 kilometer dan jalannya sudah besar. Setelah itu kita dengan pesawat-pesawat kecil, sudah dekat cuma 15 menit," jelasnya.
Nantinya, sambung ia, Bandara Dekai akan menunjang Bandara Wamena yang berada pada pertengahan Pulau Papua. Cara ini dilakukan sebagai alternatif dari pengembangan Bandara Wamena yang akan memakan biaya besar.
Sebagai catatan, apabila pemerintah ingin mengembangkan Bandara Wamena, total investasi yang diperlukan ditaksir mencapai Rp1,8 triliun.
"Tetapi kalaupun (Bandara Dekai) akan dikembangkan, kami akan batasi sesuai dengan kemampuan. Kami tidak akan memaksakan suatu rekayasa konstruksi yang mahal," ujar Budi.
(hns/sfr)