Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Teten Masduki mengklaim percaya diri bisa membawa para usaha kecil naik kelas ke bisnis skala besar melalui berbagai sumber pembiayaan.
Dia juga menuturkan hal itu terkait dengan upaya menghadapi tekanan ekonomi global.
Hal ini diungkapkannya usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10). Jokowi mengenalkan para menterinya sejak pagi tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa tidak terlalu sulit, karena akses pembiayaan murah itu banyak, sehingga bisa modernisasi koperasi. Koperasi bisa juga naik kelas dan bersaing dengan sektor usaha yang lain," ungkapnya.
Kendati begitu, ia enggan memberi elaborasi lebih dalam mengenai berbagai kebijakan yang nantinya akan dikeluarkan guna menjamin peningkatan kelas para usaha kecil di dalam negeri.
Lebih lanjut ia mengatakan kenaikan kelas para usaha kecil merupakan instruksi khusus yang diberikan Jokowi kepadanya. Kepala Negara, katanya, ingin Indonesia bisa lebih siap menghadapi potensi tingginya tekanan ekonomi global dengan UKM yang berdaya tahan dan berdaya saing.
"Maka andalan ekonomi kita sekarang butuh penguatan UMKM. Mereka juga harus naik kelas, yang kecil menengah ke besar," katanya.
Di sisi lain, sambungnya, Jokowi pun ingin Teten mengimplementasikan kebijakan yang mampu mencapai fokus pembangunan nasional, yaitu pengembangan SDM. Meski, ia tidak menjabarkan bagaimana cara untuk mencapainya.
Pagi tadi, Jokowi secara resmi menunjuk Teten sebagai Menteri Koperasi dan UKM menggantikan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Setelah ditunjuk, Teten bersama para menteri terpilih langsung dilantik oleh Jokowi.
Kehadiran Teten di kabinet baru sejatinya tidak mengejutkan. Sebab, ia merupakan salah satu tokoh di lingkungan Istana yang kerap dipertahankan Jokowi.
Sebelum memulai karir di pemerintahan, Teten merupakan aktivis antikorupsi. Ia tercatat sebagai salah satu pendiri badan pekerja Indonesia Corruption Watch, pada tahun 1998 hingga 2008.
Pria kelahiran Jawa Barat pada 1963 silam itu pernah mengikuti aksi demonstrasi untuk membela hak petani terkait kepemilikan lahannya di Garut. Pada 2015 lalu, Teten dipercaya untuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan selama 2015-2018.
(uli/asa)