Faisal Basri Usul PLN Rekrut Ekonom

CNN Indonesia
Selasa, 29 Okt 2019 16:36 WIB
Ekonom Faisal Basri mengusulkan PLN untuk memiliki ekonom. Tujuannya, agar rencana peningkatan kapasitas listrik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom Senior Faisal Basri mengusulkan PT PLN (Persero) memiliki ekonom. Hal itu dilakukan agar rencana peningkatan kapasitas listrik sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi.

"Di Rancangan Pembangunan Jangan Menengah (RPJMN 2015-2019) pertumbuhan (ekonomi) 7 persen, kenyatannya cuma 5 (persen). Jadi negara menyiapkan (pertumbuhan listrik) untuk 7 persen memang meleset melulu. Di PLN itu enggak punya ekonom," ujar Faisal Basri di Jakarta, Selasa (28/10).

Faisal mengungkapkan pertumbuhan konsumsi energi Indonesia merupakan yang terbesar ke-4 di dunia dan tertinggi di dunia. Hal itu seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi isu-isu yang terkait dengan energi akan tetap besar di Indonesia karena memakan energi banyak dari sisi permintaannya," ujarnya.

Selain itu, konsumsi energi per kapita di Indonesia juga masih sangat rendah yaitu 70 persen di bawah Vietnam.

"Potensi kenaikan konsumsi energi itu lebih cepat di negara yang basisnya lebih rendah," ujarnya.

Mengingat besarnya kebutuhan listrik ke depan, Faisal juga mengingatkan PLN untuk menjaga tata kelola perusahaan dengan baik. Pasalnya, sebagai perusahaan pelat merah, PLN rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik yang memicu tindakan korupsi. Misalnya, dalam hal pengadaan proyek.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko menambahkan sektor ketenagalistrikan vital utang diawasi, tidak hanya PLN tetapi juga perusahaan swasta.

"Untuk PLN, dapat melakukan uji tuntas anti korupsi terhadap Pengembang Pembangkit Listrik (PPL), kemudian melakukan screening (seleksi) perusahaan multinasional, melakukan pelatihan anti korupsi, memperkuat kebijakan korupsi kepada anak perusahaan dan cucu perusahaan," jelasnya.
[Gambas:Video CNN] (ara/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER