Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (
KSSK) memperkirakan neraca pembayaran Indonesia (
NPI) pada kuartal III 2019 membaik. Perbaikan tersebut didukung oleh surplus transaksi modal dan finansial serta defisit transaksi berjalan yang terkendali.
Sebelumnya, KSSK beranggotakan menteri keuangan, gubernur Bank Indonesia, ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kinerja NPI yang membaik berdampak pada nilai tukar rupiah yang menguat," ujar KSSK dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, dalam situs resminya, Bank Indonesia mengartikan NPI sebagai statistik yang mencatat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Transaksi ini dapat berupa transaksi barang, jasa, maupun keuangan.
Pada kuartal II 2019 lalu, NPI mencatatkan kinerja defisit sebesar US$2 miliar. Namun, secara akumulasi, kinerja NPI sepanjang semester I 2019 tercatat surplus US$0,4 miliar.
Seiring proyeksi kinerja NPI yang membaik, cadangan devisa juga masih berada jauh di atas standar kecukupan internasional.
Per September lalu, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat 124,3 miliar dolar AS, menurun dibandingkan posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar 126,4 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Proyeksi perbaikan kinerja NPI juga ditopang dengan stabilitas sistem keuangan kuartal III 2019 tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global.
[Gambas:Video CNN] (sfr)