
PLN Raih Pendanaan Rp21 Triliun dari Penerbitan Global Bond
CNN Indonesia | Rabu, 06/11/2019 07:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menyatakan kembali berhasil mengamankan kebutuhan pendanaan Investasi untuk percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan 2019 dengan menerbitkan Global Bond senilai USD1,5 milyar atau sekitar Rp21 triliun.
Global bond ditentukan harganya pada 30 Oktober 2019 dalam 3 tranche, yaitu US$500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan €500 juta dengan tenor 12 tahun, serta tingkat bunga (coupon) masing-masing 3.375 persen, 4,375 persen, dan 1,875 persen.
Investasi tersebut merupakan pelengkap dana internal dan Penyertaan Modal Negara yang berhasil mereka dapatkan tahun ini. Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan dana tersebut diharapkan dapat mendukung usaha pencapaian target pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menuju 100 persen pada 2020.
Tambahan dana juga diharapkan bisa mendorong percepatan pembangunan kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto perolehan dana tersebut diharapkan juga bisa meringankan beban likuiditas PLN dalam menjalankan investasi.
"Di tengah kondisi pasar yang kondusif, PLN tidak hanya berhasil mendapatkan pendanaan dengan tenor yang panjang sehingga meringankan beban likuiditas, namun juga berhasil memperluas basis investor di pasar Eropa dengan global bond bermata uang euro dengan tenor 12 tahun" Ungkap Sarwono dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (5/11).
Ia mengatakan perluasan basis investor tersebut cukup membanggakan. Perluasan tersebut membuktikan dunia internasional percaya bahwa keuangan Indonesia dan PLN senantiasa dikelola dengan baik.
Perluasan juga menunjukkan keyakinan dari masyarakat internasional atas kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan PLN.
[Gambas:Video CNN] (agt)
Global bond ditentukan harganya pada 30 Oktober 2019 dalam 3 tranche, yaitu US$500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan €500 juta dengan tenor 12 tahun, serta tingkat bunga (coupon) masing-masing 3.375 persen, 4,375 persen, dan 1,875 persen.
Investasi tersebut merupakan pelengkap dana internal dan Penyertaan Modal Negara yang berhasil mereka dapatkan tahun ini. Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan dana tersebut diharapkan dapat mendukung usaha pencapaian target pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menuju 100 persen pada 2020.
Tambahan dana juga diharapkan bisa mendorong percepatan pembangunan kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto perolehan dana tersebut diharapkan juga bisa meringankan beban likuiditas PLN dalam menjalankan investasi.
Ia mengatakan perluasan basis investor tersebut cukup membanggakan. Perluasan tersebut membuktikan dunia internasional percaya bahwa keuangan Indonesia dan PLN senantiasa dikelola dengan baik.
Perluasan juga menunjukkan keyakinan dari masyarakat internasional atas kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan PLN.
[Gambas:Video CNN] (agt)
ARTIKEL TERKAIT

Faisal Basri Usul PLN Rekrut Ekonom
Ekonomi 1 bulan yang lalu
PLN Akan Bangun Stasiun Pengisian Mobil Listrik di Empat Kota
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Investasi Hulu Migas Baru 57 Persen per September 2019
Ekonomi 1 bulan yang lalu
PLN Gandeng Pebisnis Bangun Tempat Isi Daya Kendaraan Listrik
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Jelang Pelantikan Presiden, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Menteri Jonan Sebut Kerja PLN Tak Kreatif
Ekonomi 2 bulan yang lalu
BACA JUGA

Respons Luhut Soal Investasi Kendaraan Listrik Jim Yong Kim
Teknologi • 15 December 2019 11:31
KontraS: Jokowi Setahun Hanya Bicara HAM 12 Kali
Nasional • 11 December 2019 06:21
Jokowi soal Membangun Papua: Siapa Suruh Makan Infrastruktur?
Nasional • 07 December 2019 17:50
Investasi Penyimpanan Cloud Asing Akan 'Menyerbu' Indonesia
Teknologi • 05 December 2019 05:22
TERPOPULER

Melihat Harga Pesawat Airbus Garuda yang Bawa Harley Davidson
Ekonomi • 2 jam yang lalu
Saham Garuda Mulai Merangkak Naik Usai Kasus Harley Davidson
Ekonomi 1 jam yang lalu
Pengamat Akui Ada Celah 'Mark Up' Harga Airbus Pesanan Garuda
Ekonomi 1 jam yang lalu