Bank Investasi Eropa Setop Pembiayaan ke Proyek Energi Kotor

CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2019 13:43 WIB
Bank Investasi Eropa (EIB) akan menghentikan pembiayaan ke proyek bahan bakar fosil pada akhir 2021 dan fokus pada proyek energi baru terbarukan.
Ilustrasi proyek EBT. (Facebook/Joko Widodo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Investasi Eropa (European Investment Bank/EIB) mengumumkan akan berhenti menyalurkan pembiayaan ke proyek bahan bakar fosil pada akhir 2021. Perusahaan memutuskan untuk fokus pada inovasi energi bersih atau energi baru terbarukan (EBT).

Dilansir dari CNN.com, Jumat (15/11), kebijakan baru EIB membuka hingga 1 triliun euro untuk mendukung investasi lingkungan berkelanjutan. Investasi tersebut untuk memenuhi pangsa EBT sebesar 32 persen di Uni Eropa pada 2030 mendatang.

"Kami akan berhenti membiayai proyek bahan bakar fosil dan kami akan meluncurkan strategi investasi iklim yang paling ambisius dari lembaga keuangan publik mana pun," kata Presiden EIB Werner Hoyer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Hoyer, Wakil Presiden EIB Andrew McDowell mendorong upaya mengurangi kenaikan emisi dengan menyebut kebijakan yang akan diterapkan oleh EIB sebagai suatu tonggak penting dalam melawan pemanasan global.

"Kami telah mencapai kompromi untuk mengakhiri pembiayaan untuk proyek-proyek bahan bakar fosil yang tidak terkendali, termasuk gas, mulai akhir tahun 2021," ujar McDowell.

Sebelumnya, pembangkit listrik asal Inggris Drax Power Station, salah satu produsen polutan terbesar di Eropa Barat, telah menghasilkan 15 persen dari EBT melalui operasi unit biomassa.  Melalui perubahan tersebut, kini Drax hanya memiliki 6 persen dari daya yang berasal dari batubara dan bertujuan untuk berhenti menggunakannya.

"Kami mungkin mengurangi emisi kami lebih dari utilitas lainnya di dunia dengan mengubah cara kami menghasilkan listrik," ujar CEO Drax Group Will Gardner kepada CNN Business pada (23/10).

Peralihan Drax juga dibantu oleh subsidi yang terdiri dari bahan tanaman dan pertanian sebagai pengganti batubara. Tahun lalu, Drax menerima subsidi dari pemerintah hingga US$1 miliar.
[Gambas:Video CNN] (hns/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER