
Ekonomi AS Kuartal Keempat Terancam Mandek
CNN Indonesia | Minggu, 17/11/2019 12:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) periode Oktober-Desember atau kuartal IV 2019 terancam mandek. Bank Sentral AS, The Federal Reserve, memproyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu cuma 0,4 persen.
Proyeksi itu lebih rendah ketimbang perkiraan awal yang sebesar 0,7 persen. Mengutip CNN.com, Minggu (17/11), The Fed berpendapat sentimen negatif yang terjadi di pasar, seperti penurunan produksi manufaktur pada Oktober menjadi salah satu indikator perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pada awal tahun ini, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan bisa menyentuh 3 persen. Namun, sampai kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhannya hanya di kisaran 1,9 persen.
Sebelumnya, rilis mengenai belanja masyarakat masih tercatat positif. Namun, faktanya sektor manufaktur dan pengeluaran bisnis yang terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Pelemahan tersebut dipicu oleh perang dagang antara AS-China yang masih bergolak.
Analis GDPNow dari The Fed Atlanta melansir pertumbuhan ekonomi AS akan lebih rendah lagi, yakni 0,3 persen pada kuartal keempat tahun ini.
The Fed Atlanta menuturkan perlambatan ekonomi sebagian besar disebabkan karena konsumsi masyarakat menurun, sehingga penjualan ritel naik tipis, yaitu hanya sebesar 0,1 persen selama Oktober.
Model PDB dua bank regional The Fed tersebut didasarkan pada data perekonomian AS terbaru yang masuk. Kedua proyeksi itu tampak kontras dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang mengklaim bahwa perekonomian AS tumbuh pesat.
"Ekonomi Tumbuh besar, seperti akan mencetak rekor baru lagi!" kicau Trump di akun Twitter-nya.
Dalam pidatonya di Economic Club of New York pada awal pekan lalu, Trump juga tak segan memamerkan dirinya sebagai penyelamat perekonomian AS yang hampir mati. Bahkan, ia memamerkan bahwa lapangan dan upah kerja terus meningkat selama kepemimpinannya.
Merespons klaim Trump, Gubernur The Fed, Jerome Powell, menganggap tak ada yang benar-benar tumbuh besar.
"Lihatlah ekonomi (AS) hari ini, tidak ada yang benar-benar tumbuh besar yang akan meledak," kata Powell.
[Gambas:Video CNN]
(rds/bir)
Proyeksi itu lebih rendah ketimbang perkiraan awal yang sebesar 0,7 persen. Mengutip CNN.com, Minggu (17/11), The Fed berpendapat sentimen negatif yang terjadi di pasar, seperti penurunan produksi manufaktur pada Oktober menjadi salah satu indikator perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Pada awal tahun ini, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan bisa menyentuh 3 persen. Namun, sampai kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhannya hanya di kisaran 1,9 persen.
Sebelumnya, rilis mengenai belanja masyarakat masih tercatat positif. Namun, faktanya sektor manufaktur dan pengeluaran bisnis yang terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Analis GDPNow dari The Fed Atlanta melansir pertumbuhan ekonomi AS akan lebih rendah lagi, yakni 0,3 persen pada kuartal keempat tahun ini.
The Fed Atlanta menuturkan perlambatan ekonomi sebagian besar disebabkan karena konsumsi masyarakat menurun, sehingga penjualan ritel naik tipis, yaitu hanya sebesar 0,1 persen selama Oktober.
Model PDB dua bank regional The Fed tersebut didasarkan pada data perekonomian AS terbaru yang masuk. Kedua proyeksi itu tampak kontras dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang mengklaim bahwa perekonomian AS tumbuh pesat.
Dalam pidatonya di Economic Club of New York pada awal pekan lalu, Trump juga tak segan memamerkan dirinya sebagai penyelamat perekonomian AS yang hampir mati. Bahkan, ia memamerkan bahwa lapangan dan upah kerja terus meningkat selama kepemimpinannya.
Merespons klaim Trump, Gubernur The Fed, Jerome Powell, menganggap tak ada yang benar-benar tumbuh besar.
"Lihatlah ekonomi (AS) hari ini, tidak ada yang benar-benar tumbuh besar yang akan meledak," kata Powell.
[Gambas:Video CNN]
(rds/bir)
ARTIKEL TERKAIT

Pemerintah Yakin Warga Doyan Belanja Walau Iuran BPJS Naik
Ekonomi 3 minggu yang lalu
Global Lesu, BI Sebut Ekonomi Syariah Jadi Bantalan Indonesia
Ekonomi 4 minggu yang lalu
Lolos dari Resesi, Inggris Catat Ekonomi Tumbuh 1 Persen
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BI Prediksi Perlu Lima Tahun Agar Ekonomi RI Tumbuh 6 Persen
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Jokowi Minta Menteri Cabut 40 Aturan Lama Untuk 1 Beleid Baru
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Wamenkeu Sebut Perang Dagang Masih Hantui Ekonomi RI
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Serangan Roket Kembali Hantam Pangkalan Militer AS di Irak
Internasional • 12 December 2019 17:38
Bom Bunuh Diri Meledak di Pangkalan Militer AS di Afghanistan
Internasional • 12 December 2019 15:04
Trump Bakal Hukum Orang yang Mendiskriminasi Yahudi
Internasional • 12 December 2019 13:38
Trump Kembali Jatuhkan Sanksi kepada Maskapai Iran
Internasional • 12 December 2019 10:48
TERPOPULER

Daftar Eks Direktur Garuda yang Jadi Komisaris di Anak Usaha
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Sekarga Garuda Klaim Jemput Pesawat ke Prancis Karena Diajak
Ekonomi 1 jam yang lalu
Di Tengah Skandal, Garuda Setop Rute Terbang ke London
Ekonomi 57 menit yang lalu